Dalam lima tahun terakhir ini sudah ratusan kali indonesia mengalami bencana dengan ratusan ribu orang kehilangan nyawa sia sia.
Ungkapan tersebut sepertinya terlalu dibesar-besarkan dan mengada-ada
Namun ini adalah fakta statistik, terserah mau dikaitkan apa dengan siapa.
data tersebut tidak akan menjadi pelajaran apapun bagi kita jika kita hanya menganggapnya hanya sekedar fenomena alam biasa.
Dulu sayapun beranggapan seperti itu, bahwa apa yang terjadi selama ini adalah proses alamiah semata.
Namun setelah kita perhatikan, yang menarik adalah meningkatnya frekuensi, durasi, intensitas, jenis,
macam dan jumlah korban secara signifikan menggelitik rasa penasaran kita.
Ada apa?, apakah benar ini hanyalah ujian semata ataukah Indonesia sedang dalam azab Tuhan, ataukah ini merupakan keberkahan dari Tuhan.
Pertama kita harus bedakan antara ujian dan azab Tuhan.
Ujian dari Tuhan tidak akan menyebabkan kematian seseorang. MATI berarti telah putusnya harapan seseorang akan perubahan nasibnya nanti.
paling apes jika seseorang gagal akan suatu ujian adalah kebekuan dan membatunya hati dalam menerima hidayah,
tetapi tidak sampai menyebabkan kematian jasad dan kehilangan nyawa.
Mati adalah suatu hal yang wajib terjadi bagi setiap makhluk.
bisa karena proses biasa seperti sakit atau luar biasa seperti pada bencana.
Ujian bisa berupa sesuatu yang menyakitkan seperti penyakit dan kelaparan.
atau menyenangkan seperti harta,anak-anak dan istri.
ujian merupakan seleksi bagi seseorang muslim apakah keimanannya adalah benar adanya.
Apakah mungkin seseorang diuji sedangkan ia sedang dalam keadaan syrakatul maut?
yang berarti masa hidupnya akan berakhir dan terputusnya harapan?
adalah dzolim bagi Tuhan menguji seseorang sedang ia tidak mungkin bisa lolos dari maut saat itu?,
sedangkan kita tahu bahwa dzolim adalah sifat yang mustahil bagi Allah.
Ujian adalah bagi keluarga yang ditinggalkan, bukan pada orang yang bersangkutan.
Nabi Ayub adalah nabi yang paling sering mendapat ujian.
Azab adalah segala sesuatu yang dirasakan tidak menyenangkan sampai suatu tingkatan yang menyebabkan kematian
oleh karena adanya suatu kesalahan/dosa yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersifat sistematis, destruktif (pada manusia atau alam) dan terus menerus (ng,2009).
Dosa yang paling sering menyebabkan azab adalah kesombongan dan berlebihan dalam memandang kelebihan yang dimilikinya dengan mengabaikan kebaikan Tuhan didalamnya (egonarsisme).
sebagai contoh dosa individu adalah pada kasus fir'aun.
Contoh dosa berkelompok adalah pada kasus umatnya nabi Luth.
Orang yang mati akibat Azab bencana mungkin tidak ada kaitan dengan sebab timbulnya bencana.
Saya tidak menjelaskan detail dengan menggunakan ayat alquran, silahkan anda baca sendiri.
Namun jika kita pelajari alquran, setiap kata azab akan bersanding dengan kata2 bencana, sesuatu hal yang sangat mengerikan,
yang semuanya berujung pada kematian.
Namun pada ayat tentang ujian, tidak ada kata 2 tentang kematian.
Sebetulnya mudah saja bagi kita untuk menilai bahwa
Apakah negara kita sekarang ini sedang diberkahi Tuhan ataukah terkena azab?
Kita kembalikan ke nurani masing masing,
jika kita hanya menganggapnya sebagai ujian biasa tanpa melihat bagaimana semuanya terjadi,
berarti kita belum mengambil pelajaran dari semua yang terjadi.
Disinilah letak kegagalan teori materialisme ala Darwin.
Dimana semua yang terjadi di alam ini dilihat sebatas proses bukan pada hakikat dibalik peristiwa.
Apakah kita menunggu sampai bencana itu menghantam rumah kita
dan menghancurakan semua yang ada di dalamnya,
dan bahkan mengancam nyawa kita sendiri, anak-anak dan istri kita, barulah kita tersadar?
Terakhir adalah semburan lumpur gas baru di serang.
Apakah kita menunggu semua tanah ini mengeluarkan lumpur panas,
menenggelamkan pulau jawa atau pulau lainnya dan kita ikut terendam di dalamnya,
baru kita menyadari bahwa Tuhan sedang mengazab kita dengan semua bencana ini?
Sekali lagi silahkan anda nilai sendiri.
Kita belum membahas tentang keberkahan dari tuhan, karena masih terlalu jauh angan angan itu.
Dan harap dicatat bahwa tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mengkaitkan dengan individu tertentu,
bisa jadi tanpa kita sadari semua azab ini diakibatkan oleh ulah kita sendiri.
wallahu'alam
Silahkan berbagi pendapat dan komentar yang santun disin