Sebenarnya bosan mendengar begitu seringnya kecelakaan berbagai sarana transportasi baik untuk publik maupin militer di negeri ini, apakah itu di darat , dilaut maupun di udara.
Musibah itu bukan musibah karena kondisi alam. Tetapi kondisi tehnis yang sebenarmya mereka tahu bahwa itu dijalankan dengan segala keterbatasan. Gambling memang tetapi resikonya sangat besar.
Keterbatasannya adalah supplay dana perawatan yang tidak memadai. Masalah dana tentunya tidak lepas dengan APBN. Bicara APBN berarti bicara Uang, bicara uang berarti bicara pemasukan uang untuk negara....dan seterusnya.
Semua poin mata anggaran di APBN semuanya jelas merupakan target yang harus dicapai supaya negeri ini tidak bangkrut karena pengeluaran yang gila-gilaan sementara pemasukan untuk negara tidak sesuai target. Sehingga berbagai anggaran dipotong disana-sini disesuaikan dengan keuangan yang ada.
Logika ini seharusnya dibalik: bukannya anggarannya yang dipotong karena minimnya pendapatan negara tetapi seharusnya bagaimana upaya untuk mencapai target pemasukan negara agar mampu membiayai keperluan negara termasuk didalamnya keperluan untuk biaya perawatan sarana tranportasi negara.
Setiap terjadi kecelakaan selalu ada team untuk melakukan pemeriksaan dll. dan dari berbagai hasil laporan itu pun dikirim ke pihak terkait termasuk para petinggi di negeri ini , tetapi apa follow up dari laporan-laporan itu ?
Sekedar masuk, dibaca , masuk laci meja , terus didiamkan ? Itulah keprihatinan kita semua mengapa begitu lamban merespon sehingga kejadian yang sama begitu sering , berulang dan berulang terus...
Kecelakaan pesawat militer tidak terlepas dari kurang perhatiannya pemerintah. Beli yang baru tidak mampu, untuk perawatan pesawat dana pun sangat minim.
Karena keterbatasan dana APBN. Yang berarti adanya keterbatasan pula pemasukan uang negara......(karena adanya pemotongan saling silang pos-pos anggaran) sehingga untuk pembiayaan untuk keperluan perawatan berbagai saarna transportasi mejadi minim. Tetapi yang mengherankan kok katanya pertumbuhan ekonomi cukup tinggi yang mencerminkan keberhasilan pemerintah dibidang ekonomi..(?) .Bukankah ini sangat bertolak belakang ?
Yang jelas berbagai kecelakaan yang terjadi di negeri ini adalah karena keterbatasan dana untuk biaya perawatan termasuk pembelian pengadaan suku cadang dll. Solusinya adalah untuk kedepannya agar dipertimbangkan kembali agar tidak melakukan pemotongan-pemotongan pos anggaran . Sudah kewajiban pemerintah dengan segala daya upayanya untuk memenuhi target pemasukan APBN sehingga semua kebutuhabn negara bisa terpenuhi.
Mereka yang meninggal dalam kecelakaan militer adalah prajurit-prajurit pilihan yang memliki prestasi sangat baik. Yang nota bene adalah calon-calon pemimpin masa depan bangsa dan negara ini. Jangan mereka meninggal sia-sia karena yang sebenarnya mereka tahu penyebabnya. Jangan sampai masa depan negeri ini dipimpin oleh orang orang tidak memliki kemampuan sebagai pemimpin. Tidak merespon dengan baik berbagai situasi dan kondisi yang berakibat pada musibah yang berulang..berulang..dan berulang......