Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kafir adalah orang yang tidak percaya kepada Allah dan rasul-Nya. Ada kafir harbi yaitu orang kafir yang mengganggu dan mengacau keselamatan Islam sehingga wajib diperangi, ada kafir muahid yaitu orang kafir yang telah mengadakan perjanjian dengan umat Islam bahwa mereka tidak akan menyerang atau bermusuhan dengan umat Islam selama perjanjian berlaku, dan ada kafir zimi yaitu orang kafir yang tunduk kepada pemerintahan Islam dengan kewajiban membayar pajak bagi yang mampu.
(Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia, © Balai Pustaka 1997).
KAFIR MENURUT UMAT MUSLIM :
* Q.S. 2-7,
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat."
Innal ladziina kafaruu sawaa-un 'alaihim a andzartahum am lam tundzirhum laa yu'minuun khatamallaahu 'alaa quluubihim wa 'alaa sam'ihim wa 'alaa abshaarihim ghisyaawatuw wa lahum 'adzaabun 'azhiim.
* Q.S. 2,
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."
Wa ladziina kafaruu wa kadzdzabuu bi aayaatinaa ulaa-ika ash-haabun naari hum fiihaa khaaliduun.
Menurut Ensiklopedi Islam Indonesia, dalam teologi Islam, sebutan kafir diberikan kepada siapa saja yang mengingkari atau tidak percaya kepada kerasulan nabi Muhammad (570-632 M) atau dengan kata lain tidak percaya bahwa agama yang diajarkan olehnya berasal dari Allah pencipta alam. Kendati orang Yahudi atau Kristen meyakini adanya Tuhan, mengakui adanya wahyu, membenarkan adanya hari akhirat dan lain-lain, mereka - dalam teologi Islam - tetap saja diberi predikat kafir, karena mereka menolak kerasulan nabi Muhammad atau agama wahyu yang dibawanya.
KAFIR MENURUT PAHAM YUDAISME :
Menurut Tanakh (Perjanjian Lama Ibrani), yang disebut kafir adalah bangsa-bangsa di luar Israel.
* Bilangan 23
LAI TB, Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihat, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir.
KJV, For from the top of the rocks I see him, and from the hills I behold him: lo, the people shall dwell alone, and shall not be reckoned among the nations.
Hebrew,
כִּי־מֵרֹאשׁ צֻרִים אֶרְאֶנּוּ וּמִגְּבָעֹות אֲשׁוּרֶנּוּ הֶן־עָם לְבָדָד יִשְׁכֹּן וּבַגֹּויִם לֹא יִתְחַשָּׁב׃
Translit interlinear, KÏ-MÊRO'SY {sebab dari puncak} TSURÏM {batu-batu karang} 'ER'ENÛ {aku melihat mereka} ÛMIGEVÂ'ÕT {dan dari bukit-bukit} 'ASYÛRENÛ {aku memandang mereka} HEN-'ÂM {lihatlah umat} LEVÂDÂD {untuk sendiri} YISYKON {mereka akan tinggal} ÛVAGOYIM {dan bangsa-bangsa kafir} LO' {tidak} YITKHASYÂV {mereka akan dihitung}
Sebenarnya kata Ibrani גוים - GOYIM, gimel-vâv-yõd-mêm, bentuk jamak dari kata גוי - GOY, bermakna bangsa, baik bangsa Israel, keturunan Abraham, maupun bangsa-bangsa lain, namun dalam Perjanjian Lama, sebagian besar ditujukan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi, untuk membedakannya dengan bangsa Yahudi.