Apakah kerugian dan keuntungan jika Anda percaya kepada adanya Tuhan?
Simak pemikiran di bawah ini, dan mohon pendapat Anda.
Jika Anda orang yang yakin Tuhan itu ada, maka di dunia ini Anda akan berusaha menjalankan segala perintah Tuhan menurut agama yang Anda anut. Anda akan berusaha menjauhi segala laranganNya.
Jika Anda seorang pemimpin, Anda pasti akan berusaha menjadi pemimpin yang baik dan amanah. Anda tidak akan korupsi. Anda akan berusaha menjadi pemimpin yang adil.
Jika Anda orang kaya, Anda akan banyak mendermakan harta Anda sesuai apa yang dia perintahkan. Anda akan membantu orang miskin. Anda akan membantu membangun rumah-rumah ibadat.
Jika Anda orang miskin, Anda tidak akan mengeluh mengapa dijadikan orang miskin olehNya. Anda akan selalu berbuat sebaik-baiknya sesuai dengan ajaran agama Anda. Anda akan berusaha menjadi orang jujur, tidak mau mencuri. Dan karena Anda miskin, Anda tidak mampu berderma dengan secara materi, tapi Anda masih dapat menyumbangkan tenaga Anda, misalnya ikut memelihara rumah ibadah yang Anda gunakan dengan membersihkannya pada waktu-waktu tertentu.
Dan ketika waktu Anda sudah tiba, Anda meninggal dengan tenang, berharap Anda akan bertemu dengan Tuhan Anda, dan mendapat tempat sesuai dengan yang dijanjikanNya.
Setelah Anda mati dan ternyata Tuhan itu tidak ada, dengan sendirinya akhirat pun tidak ada. Maka Anda akan tidur abadi, tidak merasakan siksa di neraka ataupun kenikmatan surga. Apaka Anda rugi? Anda bisa menghitungnya. Tapi yang jelas di dunia Anda telah meninggalkan nama baik dan akan dikenang oleh keluarga Anda atau orang-orang yang mengenal Anda.
Tapi jika Tuhan itu ada seperti yang Anda yakini, Anda tidak kecele. Anda akan bahagia disisiNya, di surga yang abadi. Dan Anda akan tertawa-tawa dengan puas.
Jika Anda tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, maka di dunia ini, secara spiritual tidak ada yang mengontrol apa yang ingin Anda lakukan.
Jika Anda menjadi pemimpin, Anda tidak takut melakukan korupsi. Anda tidak segan-segan berbohong kepada rakyat.
Jika Anda orang kaya, Anda akan selalu berusaha untuk menambah kekayaan Anda. Anda tidak akan segan-segan melakukan riba. Anda tak takut mabuk, minum miras atau nyabu. Anda akan kecanduan berzina, melakukan segala bentuk kemaksiatan yang memang terasa nikmat.
Dan jika Anda miskin, Anda tidak segan-segan untuk mencuri atau merampok, mempergunakan harta yang Anda dapatkan secara tidak halal itu untuk mabuk-mabukan atau menghabiskannya di lokalisasi. Keluarga Anda, tetangga Anda, dan orang yang mengenal Anda tentu merasa benci kepada Anda, tapi mereka tidak berani menyatakannya karena Anda tidak segan-segan melakukan kekerasan.
Setelah tiba waktunya Anda mati, entah karena sebab yang wajar karena usia tua atau karena Anda kena penyakit aids, atau Anda dihukum mati karena korupsi, atau Anda tertangkap ketika melakukan kejahatan dan digebuki oleh masyarakat, apa yang akan Anda alami sesudah mati?
Jika Tuhan itu tidak ada seperti yang Anda yakini, maka Anda akan tidur dalam keabadian. Anda tidak mengalami siksa neraka seperti yang digembar-gemborkan oleh para pemuka agama. Apakah Anda merasa puas dan menang? Saya rasa Anda tidak bisa merasakannya karena telah tidur lelap dalam keabadian. Tapi di dunia yang telah Anda tinggalkan, tidak ada orang yang menyesali kematian Anda, bahkan mungkin keluarga Anda sendiri merasa bersyukur.
Tapi jika Tuhan itu ada, maka seperti yang Dia janjikan, Anda akan menjalani siksa yang pedih di neraka. Anda akan menangis dan meratapi atas segala perbuatan yang Anda lakukan di dunia dulu. Anda sangat menyesal, tapi tak ada gunanya.
Itulah untung ruginya jika Anda percaya bahwa Tuhan itu ada atau tidak ada. Terserah kepada Anda, mana yang Anda pilih.