
Pepatah mengatakan bahwa: "Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan, perbuatan jahat akan dibalas dengan kejahatan". Ucapan ini telah terbukti secara ilmiah belum lama ini. Menurut laporan majalah Science dari Amerika tanggal 25 Juli lalu disebutkan bahwa kegiatan sosial (tolong menolong) membawa manfaat bagi kesehatan tubuh. Psikolog dari The University of Michigan telah menemukan rahasia besar di dalamnya: "Inilah anugerah." Hasil penelitian ini dipublikasikan pada majalah akademisi Psicology of Science pada bulan Juli.
Dalam riset yang berlangsung selama 5 tahun itu, para ilmuwan meneliti 423 pasangan suami-istri berusia lanjut. Dimulai dari awal, kepada setiap pasangan peserta diadakan 2 macam penelitian Hal pertama ialah yang berhubungan dengan bantuan "bidang materi", misalnya tumpangan kendaraan oleh teman dan famili, titipan barang bawaan atau membantu menjaga anak kecil. Sedangkan hal berikutnya ialah dukungan semangat antarpasangan itu sendiri.
Dalam proses penelitian yang berlangsung selama beberapa tahun ini, ada 134 objek penelitian yang meninggal dunia. Para peneliti menemukan, efek dari bantuan yang diperoleh dari orang lain hanya menimbulkan perubahan yang sangat kecil terhadap rasio kematian pribadi. Tetapi yang membuat orang terkejut ialah, ternyata memberikan bantuan kepada orang lain sungguh bermanfaat bagi diri sendiri. Di luar faktor umur, jenis kelamin, kondisi tubuh, kondisi jiwa serta tingkatan sosial-ekonomi, peneliti menemukan, memberi bantuan "bidang materi" pada orang lain akan menurunkan rasio penyebab kematian 42%, sedangkan memberi dukungan moril kepada orang lain pun dapat menekan tingkat kematian menjadi 30%.
Terhadap hasil penelitian ini, Toni Antonucci seorang psikolog dari Universitas Michigan berkomentar bahwa kita jelas telah mengabaikan pentingnya faktor berbuat kebaikan itu. Salah seorang peneliti yang bernama Stephanie L. Brown menyatakan, tampaknya jika kita ingin bertambah umur panjang, tiada salahnya kita coba membantu dan memberi perhatian pada orang lain.
Dahulu leluhur kita berkata: "Banyaklah berbuat kebajikan, nenek moyang kita pun berbuat baik, orang ini kurang berbuat bajik dan hilang amal perbuatannya." Ucapan tadi sangatlah tepat. Orang zaman sekarang sudah menutup telinga terhadap perkataan itu, jika Anda berkata pada anak-anak muda tentang budi pekerti dan pentingnya berbuat kebajikan, maka mereka sama sekali tidak peduli. Sebenarnya makna yang terkandung sungguh sangat dalam, itu tidak saja merupakan norma-norma pemikiran serta spiritual bagi generasi belakangan ini, tapi justru lebih merupakan eksistensi sesungguhnya dari materi itu sendiriĀc." (buku Zhuan Falun).
Kalau suka kasih Rep+ yah.. Thanx:::