Prioritas Dalam Kehidupan
Cerita ember dan batu
Seorang guru membawa sebuah ember dan menuang batu besar ke dalam ember tersebuthingga batas ketinggian embernya, lalu dia bertanya pada murud-muridnya apakah ember tersebut sudah penuh atau belum. Maka setengah lebih dari murid-muridnya menyatakan ember tersebut penuh, sebagian kecil yang bilang belum dan sedikit yang tidak menjawab.
Lalu guru tersebut mengambil kerikil dan menuang ke ember tersebut dan bertanya kembali apakah ember tersebut sudah penuh atau belum, maka murid yang tadi menyatakan penuh, yang ragu-ragu, dan tidak menjawab sekarang menyatakan belum penuh.
Sang guru tersebut kini mengambil pasir dan menuangkannya kembali ke ember tersebut dan kembali bertanya apakah ember tesebut sudah penuh atau belum, maka banyak dari muridnya sekarang malah ragu-ragu.
Guru tersebut lalu mengambil beberapa botol air dan menuangkannya ke dalam ember tersebut. Menarik yah cerita ini, mungkin Anda sekarang sudah ada yang bisa menebak inti dari cerita diatas.
Ember diatas adalah waktu. Batu, kerikil, pasir, dan air adalah hal-hal yang Anda lakukan dalam hidup. Ambillah sebuah illustrasi kecil selama sehari. Jadikanlah ember tesebut adalah waktu Anda selama 24 jam. Batu besar adalah rutinitas pekerjaan Anda seperti ngantor, ketemu klien, meeting, dsb. Lalu kerikil adalah jam-jam dimana Anda makan, minum, snack, tidur, dll. Pasir sebagai waktu dimana Anda bersenang-senang baik dengan keluarga maupun rekan bisnis. Air dianalogikan sebagai hal-hal lain yang mendadak yang datang pada kehidupan Anda seperti ada orang yang minta tolong, dsb.
Pelajaran yang dapat diambil adalah :
1. Buatlah prioritas dalam hidup Anda, buat list yang simple.
2. Dahulukan untuk mengerjakan prioritas yang Anda taruh di nomor pertama, kedua, ketiga, . . . dan seterusnya.
3. Waktu tidak pernah kurang, Bila Anda MAU apapun yang Anda rencanakan akan ada waktunya.
4. Lihat secara BIG PICTURE-nya, saat sesuatu dirasakan kurang dalam sehari buatlah dalam seminggu, masih kurang rencanakan dalam sebulan, atau setahun, bahkan bila perlu dalam waktu selama Anda hidup.
Banyak orang yang selalu mengeluh kekurangan waktu, sok sibuk, dan lain sebagainya. Saya setuju kalo itu adalah omong kosong besar. Saya pernah menulis kalo ada orang bekerja secara tidak efektif dan efisien saat itulah dia akan merasa sok sibuk. Waktu yang diberikan untuk kita adalah lebih dari cukup asal semua hal dikerjakan secara serius, untuk bersenang-senang Anda juga perlu serius dan sepenuh hati, saat waktu bersenang-senang Anda malah memikirkan pekerjaan, saat itulah terjadi ketidak seriusan, lalu timbul unefisiensi dan saat itulah pikiran waktu menjadi kurang akan muncul.
Nah, mulailah untuk memprioritaskan hal-hal dalam hidup Anda, tentukan batu besarnya, lalu kerikil, pasir, dan airnya + lakukanlah selalu dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
Sumber : business wisdom Tanadi Santoso dan opini Handy Candra
__________________