
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kesadaran masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk memelihara dan melestarikan bangunan cagar budaya perlu ditumbuhkan.
"Masyarakat harus ikut aktif memelihara dan melestarikan bangunan cagar budaya, jangan justru ikut merusaknya," kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta, Widi Utaminingsih, di Yogyakarta, Jumat.
Ia mengharapkan masyarakat yang tinggal di lingkungan cagar budaya di wilayah masing-masing ikut serta menjaga cagar budaya tersebut.
"Masyarakat harus memberi dukungannya secara riil sehingga bangunan cagar budaya dapat terhindar dari kerusakan," katanya.
Ia menilai sebagian besar masyarakat masih belum sepenuhnya sadar perlunya melestarikan cagar budaya.
"Masyarakat Yogyakarta yang heterogen menjadi penyebab sulitnya upaya meningkatkan keikutsertaan mereka melestarikan cagar budaya," katanya.
Menurut dia, bangunan cagar budaya yang banyak ditemui di DIY dapat menjadi obyek wisata menarik bagi wisatawan mancangera (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) yang berkunjung ke daerah ini.
"Sayang kalau bangunan kuno yang memiliki nilai artistik tinggi itu rusak dan terbengkalai," katanya.
Ia prihatin kalau saat ini banyak bangunan kuno yang menjadi cagar budaya rusak atau justru dihilangkan untuk kepentingan pembangunan.
Menurut dia, memang banyak bangunan cagar budaya yang sudah berubah dari aslinya karena oleh pemiliknya sudah diubah atau direnovasi untuk kepentingan bisnis atau kegiatan lainnya.
Banyak juga bangunan cagar budaya yang tidak terawat karena pemiliknya tidak mampu membiayai sehingga bangunan itu dibiarkan terbengkalai begitu saja.
"Padahal, jika bangunan tersebut dirawat dan dikelola dengan baik, akan dapat menjadi obyek wisata menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah ini," kata Widi yang yayasannya bergerak di bidang penelitian dan pengembangan wisata berwawasan budaya dan kebangsaan.
____
JAUH PANGGANG DARI API,
YANG SUDAH ADA MALAH GALI SITUS UNTUK HARTA KARUN,
TAHU SENDIRI SIAPA MEREKA
____