Sebetulnya, berapa sih biaya membuat sebuah situs? Jawabannya akan tergantung kepada banyak hal; mulai dari fungsi dan tujuan situs tersebut sampai dengan seberapa canggih situs tersebut. Berbicara harga, nilainya bisa dari Rp. 0 alias gratisan sampai dengan tidak terhingga. Nah, dengan memperhitungkan berbagai faktor tadi, sepertinya salah satu situs yang termahal di dunia ternyata milik departemen pariwisata Indonesia, yang tampak halaman mukanya seperti ini:
Berikut kutipan beritanya dari harian Kompas - FORMAT - Senin, 17 Desember 2007.

Karena itu, ketika terungkap Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengeluarkan biaya Rp 17, 5 miliar<<<WOOWW untuk membangun situsnya, kita pun “melongo” melihat angka tersebut. Jumlah ini antara lain untuk pengembangan situs Rp 2 miliar tahun 2006, kemudian Rp 5,5 miliar tahun 2007, dan tahun 2008 dipersiapkan Rp 10 miliar. Semua anggaran ini diambil dari APBN. Persoalannya, karena dana ini diambil dari APBN, besaran biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan situs web perlu dipertanyakan. Walaupun tidak ada patokan pasti berapa besar biaya sebuah situs web, karena menyangkut penggunaan uang rakyat, situs yang dikembangkan di http://my-indonesia.info/ itu harus jelas pemakaiannya.Kita pun penasaran apa yang menyebabkan situs ini menjadi mahal, lebih mahal ketimbang punya Presiden RI di www.presidensby.info yang biaya pembuatannya diperkirakan mencapai Rp 84 juta. Apakah teknologi yang digunakannya sangat canggih, misalnya memiliki sistem anti-hacking dan kracking yang terbaik di dunia?
Tujuhbelas setengah milyar rupiah? Uang rakyat semua tuh? Bahkan setelah dipotong biaya hosting - misalnya - 100 tahun pun (paket hosting paling ‘wah’ dengan berbagai fitur gila-gilaan di thurana.com dibandrol dengan harga hanya US$ 249.99) masih menyisakan sekitar 17,26 milyar rupiah.
Enak ya, bekerja di pemerintahan? Apalagi jika berhubungan dengan area yang hanya dimengerti oleh sedikit orang; Nggak heran masyarakat berduyun-duyun ingin menjadi pegawai negri.
Sumber : Forum Sebelah