
Kronologi pembuatan sandal dan sepatu di negara-negara Eropa sejak dulu membutuhkan upaya keras untuk mengolah bahan mentah dari karet. Masyarakat sekitar mengklaim sepatu merupakan salah satu penutup kaki untuk melindungi dari sejumlah kecelakaan yang tidak kita inginkan, baik itu tajamnya berbatuan atau sekedar panasnya landasan yang kita injak saat itu. Bangsa Cina dan Mesir menyimpan banyak peninggalan bersejarah budaya ini.
Meskipun awalnya sepatu didesain secara sederhana, bahan rumput atau kulit mentah yang dijalin sedemikian rupa, atau dililitkan ke pergelangan kaki. Sejarah juga bercerita bahwa pembuatan sandal telah menjadi seni yang dipelajari dengan cukup serius pada masa-masa permulaan negara tersebut.
Tak hanya produk ban saja, Goodyear pun ikut tertarik pada pembuatan sepatu. Terbukti pada 1875, ditemukan sebuah mesin untuk membuat tipe sepatu yang berbeda, untuk kemudian kita kenal dengan nama "Goodyear Welt Sewing Machine". Mesin-mesin ini mengalami masa jaya di bawah manajemen Charles Goodyear, Jr. Sama seperti McKay, nama Goodyear kemudian melambung sebagai orang yang menemukan penciptaan baru bagi perkembangan sepatu. Mesin-mesin yang berkembang selanjutnya, banyak dibuat dengan gabungan proses kerja mesin milik McKay dan Goodyear.

Dari penjepit, kombinasi sederhana dari pegangan dan pengungkit, industri sepatu telah banyak tertolong dengan mesin. Berabad-abad yang lalu, para pembuat sepatu bekerja dengan mengandalkan ibujari dan paku mereka, dan berhasil membuat sepasang sepatu dalam beberapa hari. Sekarang, mesin milik Goodyear Welt Shoes bisa menghasilkan 1.200 pasang sepatu dalam 8 jam. Termasuk produk sepatu Adidas Goodyear.