yang kubicarakan bukan ibu yang itu, yang kubicarakan adalah ibu yang karenanya atau dengannya sesuatu dilahirkan, yang dengannya sesuatu dibesarkan, dengannya sesuatu menjadi tumbuh, menjadi besar dan berkembang.
jadi jika bicara orang, semua orang bisa jadi ibu sekaligus sebagai anak
seorang direktur perusahaan adalah ibu bagi karyawan/ pegawainya
seorang pak rt adalah ibu bagi warganya
seorang adimin adalah ibu bagi fbi
jika kita lihat kedalam diri
pikiran adalah ibu bagi tindakan
lalu apa maknyusnya dengan mantra yang lagi dibahas ini?
yo kita lihat:
jika mantra ini diperuntukkan bagi anak, berarti anak HARUS mengikuti semua kemauan ibu.
dalam kasus ini
- karyawan WAJIB mematuhi SEMUA kemauan direktur (ada potensi pimpinan diktator, ada potensi karyawan stress- wah neraka tuh)
- warga WAJIB mematuhi SEMUA kemauan pak rt (ada potensi pak rt punya empat istri )
- fbier WAJIB mematuhi SEMUA kemauan adimin (jika ada yang tidak patuh, laporkan moderator )
- tindakan WAJIB mengikuti SEMUA kemauan pikiran. (korupsi, perkosaan dimana-mana)
Apakah harus demikian?,
jika mantra ini diperuntukkan bagi ibu, berarti ibu bertanggungjawab menghadirkan sorga bagi anak.
dalam kasus ini
- direktur BERTANGGUNGJAWAB atas kebahagiaan karyawannya (enak kan?)
- pak rt BERTAGGUNGJAWAB atas kenyamanan warga (nikmat kan?)
- adimin BERTANGGUNGJAWAB atas pertumbuhan/ perkembangan fbi (yo..yo..yo..)
- pikiran BERTANGGUNGJAWAB atas kebahagiaan/ kenyamanan tindakan. (tidak bertindak sembarangan lagi, karena udah bahagia)
Apakah sorganya belum kelihatan?
Intinya :
Jangan mengikuti kewajiban, Namun ambillah tanggungjawab. begitu... ganti...
(tidak terikat pada ibu atau anak dalam arti harfiah)