Asbun hikayat lagi nih...
Ayatnya lupa, tafsirnya hilang padahal perawinya meragukan, namun intinya kira-kira begini..
=================================
Kesadaran manusia tumbuh berkembang dari kesadaran hewani menuju kesadaran ilahi
Pertumbuhan kesadaran ini digambarkan dengan kebangkitan kundalini (ular)
Setiap tahap dalam pertumbuhan kesadaran dilambangkan dengan chakra
Chakra ada 7 (Chakra 1-3 kesadaran hewani, chakra 4 kesadaran manusiawi, chakra 5-7 kesadaran ilahi) yaitu
Chakra 1, letaknya pada saluran pembuangan --> Kesadaran bertahan hidup
Chakra 2, letaknya disekitar kemaluan --> Kesadaran seks (kamasutra diciptakan untuk melewati tahap ini)
Chakra 3, diperut --> Kesadaran akan kenyamanan,, prestasi dan prestise
Chakra 4, di dada --> Kesadaran manuasia dan kemanusiaan
chakra 5, di tengkuk, ujung tulang belakan --> Logika anda mulai goyah, kebenaran yang anda temukan sering bertolak belakang dengan pemikiran. musa mendapat pelajaran berharga dari Khidir.
Chakra 6, di kening, antara 2 mata --> Kasih, kasih, kasih
Chakra 7, di ubun-ubun, mahkota --> "...."
Chakra 1 sampai chakra 5 dihubungkan oleh satu garis lurus. dan....
itulah tongkat yang kumaksud
===================================
Sekarang setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan tongkat, renungkanlah kisah ini;
"...dan ketika para pembesar istana memamerkan keahlian mereka dengan merubah tongkat-tongkat mereka jadi ular besar dan berbisa, tongkat musapun berubah jadi ular dan memakan ular-ular yang ada.."
hmmm... jika musa belum punya tongkat, ia mungkin akan tergiur oleh keahlian para pembesar dan tukang sihir, atau barangkali takut sehingga ia akan mengekor apa kemauan para "ahli" itu.
Sekarang.. jika tokoh dalam kisah ini saja ada pada chakra 5, pendekar 24 mungkin pada chakra 6, lalu yang mengaku-ngaku bisa buka/mengaktifkan chakra 9,10,100 dst itu pendekar ke berapa ya?
Akhir kata, pesannya adalah
"Ketika bertemu dengan tukang sihir, jangan takut, tidak perlu kagum, keluarkan saja tongkatmu"