warning : don't try (to forward) this at home
Ketika kamu ada dalam kandungan, ibu begitu menjaga dan menyayangimu, kamu diberi nutrisi dan makanan-makanan bergizi agar pertumbuhanmu sehat dan bagus, tak jarang ibu melakukan ritual-ritual, amalan-amalan untuk keselamatanmu, bahkan sampai mengikuti kursus senam hamil untuk kelancaran persalinanmu kelak.
Seluruh anggota keluarga menantikan kehadiranmu, doa-doa dipanjatkan kehadirat sang Khaliq, ibadah ibu semakin intens, bahkan tegarnya sang ayah tak sanggup membendung air matanya takkala ia sedang memikirkanmu.
Persiapan penyambutanmu semakin terasa menjelang hari-hari kelahiranmu. Pemuka agama dan tetangga sudah diberi kabar gembira, sedekahpun sudah di dinikmati yang punya rezeki. Popok seta baju persalinan sudah disiapkan.
Peristiwa besar itupun tiba. Tangisanmu membuat was-was seluruh keluarga mencair, mereka semua bahagia, mereka berpelukan, air mata kebahagiaanpun tertumpah. Lega, senang, terharu, semua bercampur jadi satu. Dan harimu didunia ini pun dimulai.
Sekarang kukatakan kepadamu hal yang sama terjadi pada saat kamu hendak meninggal
Diseberang sana, keluarga menunggumu, mereka berdoa untuk keselamatanmu, usaha-usaha untuk kelahiranmu (didunia sana) juga dilakukan. nutrisi dan vitamin juga diberikan.
Sekarang kamu sibuk melawan penuaan, kamu sibuk menghitamkan rambut yang sudah putih, padahal itu efek dari nutrisi yang dikonsumsi ibumu.
kamu sibuk menghilangkan keriput diwajahmu, padahal itu tanda-tanda kandungan ibumu normal.
Apakah kamu mau menyiksa ibumu dengan tidak mau lahir (didunia seberang).
Pertanyaan dibenakmu akan muncul : Dimana peran siksa kubur?
Sekarang terserah anda mau menjalani hidup dengan rasa takut akan kematian karena was-was akan siksa kubur (karena anda tak luput dari dosa tentunya)
atau mau menjalani hidup dengan pasrah dan sedikit lega karena tahu bahwa diseberang keluarga menunggumu.
Setelah tahu begini, pergi ke tempat ibadah kaki terasa enteng, melakukan ibadah tidak takut salah. dan kamu akan sering senyum senyum sendiri (karena teringat kareem dan teori konyolnya)
Salam jizay..