
Sebagaimana sudah diketahui bersama, bahwa Presiden Amerika Serikat yang namanya mirip bunyi kenthut untuk telinga orang Indonesia, yakni “Bush”, dibalang (dilempari) sandal eh… sepatu oleh salah seorang audience yang konon sedang mabuk. Tentu saja aksi ini mengundang komentar pro dan kontra dari berbagai pihak. Tak ketinggalan kalangan bakul underground pasar Kaget yang sibuk ngeciwis membicarakan aksi berani pelempar sepatu itu.
Salah seorang wartawan koran “Ndeso Times” yang terbit di negeri entah berentah, menangkap komentar para tokoh underground yang terangkum dalam tulisan berikut ini.
Komentar Pro :
1. Saya setuju terhadap tindakan memberi penghargaan pada si Bush dengan cara lemparan sepatu mawut itu. Itu sudah sepantasnya dianugerahkan pada tokoh haus darah itu. (Drs. Gendro Sutejo, MM, Hansip Pasar ).
2. Tindakan tepat, untuk orang yang tepat, di saat yang tepat. (Mbah Gableng, penjual akik bersertifikat)
3. Tak ada ucapan yang pantas selain ucapan, Selamat, Anda layak untuk dibalang. (Mpok Patimeh, bakul pecel non formalin).
4. Salut. Sungguh berani. Dua acungan jempol tak cukup buat si pelempar sepatu. Selamat berlatih untuk lemparan berikutnya, semoga sukses dan tepat sasaran. (Kyai Ngaidin, penjual bunga plus doa dan jopa-japunya)
Selain komentar yang pro, berikut adalah komentar yang kontra.
Komentar Kontra :
1. Saya sangat tidak setuju dengan tindakan pelemparan sepatu itu. Mengecewakan… Harusnya kan pas di jidatnya… ha kok luput!! Mengecewakan….! (Bang Somali, centeng pasar )
2. Saya tidak setuju. Saya sangat tidak setuju kalau si pelempar sepatu dikatakan mabok. Justru dia sedang waras-warasnya dengan derajat kesadaran tinggi. Jika makin sadar, mungkin granat yang dia lempar. (Mang Pi’i, mantan penjual Ciu).
3. Saya sangat menentang aksi pelemparan sepatu itu. saya lebih setuju jika clurit yang dilemparkan. (Cak Kon Peno, pengrajin sekaligus tukang pande besi pasar ).
4. Aksi yang pantas disesalkan. Saya sangat menyesalkan, mengapa tak ada lemparan ketiga setelah dua lemparannya gak kena… (Jang Odeng, mantan aktivis judi lempar dadu).
Itulah sebagian komentar pro dan kontra yang sempat terekam. Nama yang tercatat bukanlah nama sebenarnya sebagaimana yang tertulis di akta kelahiran mereka. Jika anda memiliki komentar pro maupun kontra, silakan tulis saja. Koran “Ndeso Times” dengan senang hati akan memuatnya.