Setelah berkelana dgn tanpa merapal jurus apapun. Kareem berjalan bagaikan daun yg gugur jatuh kedalam sungai dan mengikuti arus sampe entah kemana.
Kali ini Kareem telah agak legah dan santai karna tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih utk melawan arus atau berdayung.
Kareem hanya membuka mata hati utk merasakan arus dalam keseimbangan.
Tetapi disaat mata hatinya itu mulai terbuka,
Dan merespon setiap pesan dan kesan yang tersirat di dalam mata hatinya itu,
Si kareem mengalami gundah gulana dan kebingungan kembali dalam menjawab satu pesan yang terbelesit di dalam kalbunya ini , kira-kira begini bunyi pesannya:
“Kareem, dalam perjalananmu dengan membuka hati untuk menerima setiap pesanku itu
Pastilah ada sebuah tujuan yang harus kamu capai, bukan hanya dengan mengikuti arus dan terdiam saja seperti batu.
Lantas apakah tujuanmu itu sebenarnya dalam perjalanan ini?
Benarkah tujuan itu untuk mencapai atau sekedar mengembalikannya?”
Kareem pun tersentak dan terdiam hingga beberapa waktu untuk memahami makna
Sebuah pesan yang tersirat di dalam hatinya itu.
Hingga gejolak yang dirasakannya itu membawa si kareem untuk kembali kepada si Eyang.
Dia pun mulai kembali mendayung menuju ke Eyang,
Setelah sampai pada tempat Eyang,
Ternyata dia masih melihat si Eyang tetap pada posisinya
Tanpa bergeser atau merubah posisi sedikit pun.
Si Eyang pun langsung merespon kedatangan kareem dengan berkata;
“selamat datang kembali kareem..,
Engkau datang kembali karena memang engkau tidak akan kuasa dalam kesendirian mendayung roda kehidupan ini tanpa merespon setiap pesan yang akan datang dari mana saja dan dimana saja, sebab semua itu tanpa batas dan tidak untuk dibatasi hanya oleh akal pikiranmu saja.
Tetapi aku hanya menunggu engkau kembali kesini bukan menyuruh engkau untuk kembali kemari, sebab aku tidak akan pernah memaksa cucu kesayangaku ini.
Tinggal dirimu sendiri lah yang mau menerima atau mengabaikan setiap pesan yang telah tersampaikan itu untuk dikembalikan bertanya kepadaku atau menuruti kehendakmu sendiri.
Karena semuanya itu bukan untuk ku tetapi semuanya hanya untuk dirimu sendiri.”
Si kareem pun mulai mengerti dan duduk dengan tenang di hadapan si Eyang sambil mempersiapkan pertanyaan yang tidak bisa dijawab di dalam hatinya dalam perjalanannya itu.
Lantas keluarlah sebuah pertanyaan dari kareem,
“Eyang..tolong berilah aku clue untuk menjawab pertanyaanku ini,
Sebab aku merespon kalau Engkau menjawab semuanya maka hidupku ini tidak akan merasakan kenikmatan peralihan itu sendiri.”
“Baiklah cucuku tersayang kalau itu sudah menjadi permintaanmu,
”, respon si Eyang
Eyang pun mulai memberikan clue terhadap kareem dengan berkata:
“Sebenarnya kunci dari semua pendekar itu justru terletak pada Pendekar ke-1,
Karena disaat pendekar ke-1 meminta teman untuk menikmati hidupnya,
Maka aku hadirkan pendekar hingga ke-24 itu hanya untuk mengingatkan dan menyampaikan saja,
Tinggal respon diri terhadap makna apa yang di bawa oleh ke-24 pendekar tersebut yang harus lebih kamu pamahi.
Itulah salah satu bentuk kasih sayangku terhadadap dirimu yang sebenarnya.”
Kareem bertanya,
“ Jadi sebenarnya aku ini harus mencapai dan membentuk diri seperti awalnya pendekar Ke-1 itu
Atau mengembalikan apa yang sudah Eyang berikan semuanya pada pendekar ke-1 itu?”
Eyang,
Bicarakan dan rundingkanlah clue dan pertanyaan itu dengan setiap orang yang mungkin kau temuin dalam perjalanan nanti,
Sebab mungkin saja diskusi dan perundingan itu sendiri yang akan menjadi tujuan kamu dalam mendayung hidup.