Aku memasuki ruangan eyang guru dengan was-was, disana eyang guru duduk sambil memejamkan mata.
"oh, kareem rupanya, duduk nak" katanya dengan suara pelan namun jelas.
aku duduk bersila berjarak 2 depa dari hadapannya. tanpa membuka mata beliau berkata "anakku kareem, tahukah kamu bahwa yang masuk padepokan ini wajib mengetahui 25 pendekar, dimana masing-masing pendekar mempunyai peran sendiri-sendiri. dan menurut pemantauan saya kamu sudah layak mengetahui kisah ini" beliau diam sejenak, mungkin menunggu respon dariku. namun aku diam sambil bertanya-tanya kisah apa gerangan yang hendak disampaikan.
"Ehem" deheman eyang menyadarkanku.
"Pada suatu hari.." beliau memulai kisahnya
"lahirlah seorang pendekar dari rahim seorang ibu, dia ini merupakan titisan dewa dan oleh karena itu tidak membutuhkan seorang ayah untuk keberadaannya. dia dujuluki pendekar ke-24, masa kecilnya dihabiskan untuk mengembala ternak, sedangkan dewasanya kelak ia akan berubah profesi menjadi pengantar pesan. pesan yang dibawakannya ini disebut kasih. tragisnya ia mati dikeroyok dengan tidak melakukan perlawanan. padahal ia pendekar yang sangat sakti.." eyang guru terdiam sejenak.
pikiranku langsung menerawang jauh, dasar pikiran kerjanya selau mengait-ngaitkan, tiba tiba aku teringat kisah isa bin maryam. lho kok kisah pendekar ini mirip dengan kisah nabi isa?, apa maksud eyang menceritakan kisah ini?, apa pula maksudnya bahwa setiap orang yang memasuki padepokan ini wajib mengetahui kisah 25 pendekar? kok sama dengan jumlah nabi ya?. katanya masing-masing pendekar mempunyai peran sendiri, apa lagi itu?
"he..he.." eyang guru terkekeh-kekeh.
Ops, pasti eyang guru membaca pikiranku, "maaf eyang.."kataku
"Ya..ya.." kata eyang mengkonfirmasi tebakanku "ya, aku mengerti kebingunganmu, maksudku juga begitu, jadi kisah tentang 25 pendekar ini adalah kisah setiap anak manusia, kisah ke 25 pendekar ini adalah kisah perjalanan manusia manusia dari lahir (pendekar 1) sampai menjadi tidak ada apa-apa (pendekar 25), dan terkadang kita tidak menyelesaikan satu kisah dalam satu masa kelahiran, sekarang tugasmu menggali dan mengenal karakter pendekar ke 24, pergilah nak".
"terimakasih eyang" sebutku mohon pamit.
Aku keluar dari ruangan eyang guru sembari memegang kening, banyak pertanyaan yang butuh jawaban, sepertinya eyang cerita tentang simbol yang celakanya merujuk ke simbol-simbol baru.
"hai kareem, ada apa?" seorang anak kecil menegurku.
"ah kamu, anak kecil tau apa.." gerutuku dalam hati.
"bingung ya kenapa ia bisa lahir tanpa ayah?" godanya lagi
"Ha?.." aku kaget "kok anak kecil ini tau apa yang kupikirkan?"
"hei anak kecil maafkan kesalahanku, sekarang tak perlu basa-basi tolong ceritakan apa sebenarnya maksud sang eyang" pintaku begitu sadar ia bukan anak kecil sembarangan.
"begini kareem, kisah 25 pendekar ini merupakan tahapan kesadaran yang harus kamu lalui dalam upayamu untuk berserah diri (baca: selamat/ pasrah), mulai dari kesadaran awal sebagai manusia (kesadaran pendekar 1), dimana kamu sadar bahwa manusia itu ada dua jenis, bahwa semua kebutuhanmu berasal dari tanah (baca bumi) dll, sampai kesadaran puncak (kesadaran pendekar 25) yaitu tidak ada segala sesuatu selain segala sesuatu."katanya dengan fasih.
"oh, terus-terus" pintaku
"Nah sekarang, dalam tahap kesadaran pendekar 24 yaitu persis sebelum kesadaran puncak, segala tindak tandukmu harus dilandasi oleh kasih (=penyampai pesan kasih), ingat kasih bersumber dari hati, disini tidak ada pikiran dan logika, kamu harus membuang segala kalkulasi dalam memberi/ menerima (=kamu harus lahir tanpa ayah). kesadaran ini akan diperoleh setelah hawa-nafsu dapat dikendalikan (=kamu harus jadi gembala). Tapi,... ingat dalam kesadaran ini, kamu akan dianggap gila, kamu akan diasingkan dan dikucilkan (=kamu akan dipaku)". lanjutnya
"Bagaimana, mau menghafal kisahnya atau mau menjadi dia" katanya menggoda. (ih jizay deh....... )
Aku terdiam sejenak
"Sepertinya aku belum waktunya kenal pendekar 24 ini, aku harus lebih mengenal pendekar 1,2,3 dulu,... terima kasih guru" ucapku dengan penuh hormat kepada guru kecilku tersebut.