Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: ” Hai anakKu, dosamu sudah diampuni!”Markus 2
Apa maksud dari perkataan Yesus seperti yang kita baca pada ayat di atas? Yesus melihat iman mereka? Dapatkah iman yang tidak mempunyai bentuk fisik itu bisa dilihat? Sungguhkah iman itu dapat dilihat? Ya. Iman dapat dilihat. Dari apa? Dari perbuatan. Yesus melihat iman mereka dari perbuatan yang ternyata. Dari perbuatanlah ternyata iman itu.
Anda menjadi orang beriman atau disebut sebagai orang beriman bukan karena suatu status (atau jabatan seperti pendeta atau imam misalnya), bukan karena pemberian seseorang, bukan karena mengaku sendiri sebagai orang beriman, atau bukan juga karena Anda memeluk agama tertentu sehingga lantas Anda disebut sebagai orang yang memiliki iman (dan orang lain tidak).
Hidup orang benar akan selalu berdasar iman. Dan iman itu ternyata dalam perbuatan. Tidak ada cara lain untuk menyatakan iman. Kita menjadi saksi Kristus berarti iman kita harus bisa dilihat melalui perbuatan. Tidak bisa orang lain melihat iman kita (Kristus) hanya kalau kita hanya sekedar pintar berbicara. Orang lain hanya bisa melihat iman kita melalui perbuatan. Karena hanya memang dari perbuatan sajalah bisa nampak iman. Status kita sebagai saksi Kristus atau bukan ditentukan melalui apakah dengan perbuatan kita orang lain bisa melihat iman kita.
Iman bukanlah berpikir positif tentang sesuatu atau mengkhayal yang baik tentang sesuatu dengan pikiran kita. Tidak pernah disebutkan dalam Alkitab bahwa iman adalah perbuatan atau iman adalah berpikir positif. Malah dijelaskan dalam Alkitab bahwa iman adalah suatu dasar (Ibrani 11). Iman bukanlah pikiran yang dibuat-buat, bukan khayalan positif dari otak kita.
Iman memang ternyata melalui perbuatan. Seperti yang diceritakan bahwa orang-orang itu berbuat membawa orang yang lumpuh itu kepada Yesus karena iman mereka. Namun iman bukanlah perbuatan itu sendiri. Tidak bisa kita berbuat dulu (karena kita menyamakan iman dengan perbuatan) kemudian dengan berjalannya waktu dapat melahirkan iman. Iman adalah dasar, jadi karena iman kemudian kita berbuat sehingga perbuatan kita itu adalah perbuatan iman. Bukan sebaliknya.
Sangat disayangkan masih banyak orang yang tidak memahami iman. Banyak orang (termasuk orang yang menyebut dirinya Kristen) yang bercita-cita membangun negeri ini dengan segala kemampuan yang mereka. Mereka begitu optimis bahwa dengan perbuatan mereka sanggup membuat negeri ini menjadi lebih baik. Berbagai dorongan diserukan untuk berbuat sesuatu bagi negeri ini. Masih ada anggapan bahwa setiap orang harus mengambil tindakan aktif. Padahal iman bukanlah perbuatan. Sia-sialah perbuatan tanpa iman. Orang Kristen tidak bisa menjadi saksi Kristus karena tidak ada kuasa dalam perbuatan mereka. Melupakan iman sebagai dasar bagi perbuatan. Sunguh sia-sia tanpa Kristus yang menyembuhkan.
Orang ini memegahkan kereta dan orang ini memegahkan kereta dan orang ini memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama YAHWEH, Tuhan kita. Mazmur 20
Iman adalah dasar. Ibarat membangun kita harus meletakkan dasarnya dulu kemudian baru membangun, bukan sebaliknya membangun baru meletakkan dasar. Iman lahir dari pengenalan kita pada Tuhan sebagai Bapa kita. Bapa yang sungguh mengagumkan dan dapat membuat semua orang takjub dan memuliakan Dia.
Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan nama Ellohim, katanya: “yang begini belum pernah kita lihat.”
Markus 2
Bagaimana dengan Anda apakah iman Anda sudah bisa dilihat orang lain melalui perbuatan Anda? Tuhan Yesus memberkati.