Wisdom it’s all in the way we listen
Apa yang dimaksud dengan hal yang benar, yang jujur, yang adil dan segala sesuatu yang baik? Manusia selalu berupaya memahaminya bahkan mencarinya. Namun sebagian orang sudah lelah mencari karena di mana-mana tidak bisa mereka temukan. Dapatkah kebenaran, kejujuran, keadilan dan segala sesuatu yang baik itu ditemukan?
Kebenaran, kejujuran atau keadilan ialah milik Tuhan dan hal tersebut tidak lahir dari manusia sendiri. Bahkan sesuatu yang jauh dari manusia itu menjadi semakin sulit dipahami karena semakin merosotnya moralitas.
Kebenaran, kejujuran atau keadilan ialah ibarat suatu harta yang terpendam (Amsal 2), bila ada yang ingin memilikinya maka ia harus mencarinya. Ketika hati manusia mulai dicondongkan pada pencarian itulah manusia mulai mencari apa yang disebut hikmat (Amsal 2). Pemahaman tentang arti kebenaran, kejujuran dan keadilan itulah yang menjadi substansi dari hikmat.
Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran bahkan setiap jalan yang baik. Amsal 2
Seperti Salomo, ia meminta hikmat bukan untuk kepentingan dirinya sendiri namun agar dia bisa memimpin bangsa Tuhan yang besar. Bukan agar menjadi terkenal atau dengan tujuan mencari kekayaan namun untuk memenuhi panggilan hidupnya. Hikmat berasal dari Tuhan (Amsal 2), ia akan memimpin manusia untuk memenuhi panggilan hidupnya yang berasal dari Tuhan. Tanpa hikmat manusia tidak akan pernah sampai pada pemenuhan panggilan hidupnya.
Manusia tidak bisa melahirkan hikmat dari dirinya sendiri. Apabila manusia tidak menundukkan dirinya pada hikmat, manusia akan jalan menurut pikirannya sendiri. Tidak akan ada satu kepedulian tentang apa itu panggilan hidup, karena baginya jalannya sudah lurus dan benar.
Takut akan Tuhan dan pengenalan akan Tuhan itulah hikmat pertama yang akan Tuhan ajarkan. Tanpa Anda mencarinya, Anda hanya akan tahu apa itu takut akan Tuhan sebatas teori dan pengetahuan yang diajarkan. Tahap selanjutnya adalah Tuhan akan mengajar Anda akan apa itu hal yang benar, hal yang jujur, hal yang adil, bahkan segala sesuatu yang baik.
Manusia pencari hikmat adalah manusia yang memercayakan dirinya kepada Tuhan tatkala dia berjalan dan tidak bersandar kepada pengertian sendiri (Amsal 3). Satu hal yang diinginkan oleh pencari hikmat adalah terpenuhinya panggilan hidupnya dengan jalan taat pada tuntunan Tuhan agar dirinya selalu berjalan dalam jalan yang benar, jujur, adil, dan yang baik.
Adalah salah bila gereja mengajarkan agar manusia mencari hikmat untuk tujuan mencari kekayaan. Tidak pernah hikmat bertujuan menuntun manusia mencapai kekayaan. Hikmat memeliharakan jalan orang benar dengan segala sesuatu yang berasal dari Bapa. Sepanjang hidupnya hikmat memeliharakan jalan orang benar. Hikmat bukan sesuatu yang Anda dengar dari kotbah di gereja atau ketika Anda duduk di bangku sekolah. Hikmat hanya datang ketika Anda mencarinya dan itu berasal dari Tuhan. Dengan kata lain ada satu proses sederhana yang harus dilakukan yaitu mendengar (Tuhan). Suatu proses yang kelihatannya sederhana namun terlalu sulit untuk dilakukan (bagaimana caranya?) bahkan terlalu sulit untuk dipercayai (apakah benar itu suara Tuhan atau suara hati saja?). Kalau memang proses mendengar itu terlalu sulit untuk dilakukan dan dipercayai maka ada satu proses lain yang harus dilakukan yaitu terus mencari (Amsal 2,5). Kenapa kita perlu mencari? Karena benda (hikmat) itu tidak ada dalam genggaman kita karena itu apabila kita ingin menemukannya maka kita harus mencarinya. Suatu proses yang masuk akal.
Bacalah kitab Amsal dengan dasar berikut ini:
1. substansi hikmat adalah segala sesuatu yang benar, yang jujur, yang adil, dan yang baik
2. hikmat datang ketika Anda benar-benar menginginkannya dan mencarinya
3. tujuannya adalah agar Anda mencapai panggilan hidup Anda dan menerima mahkota kehidupan, bukan untuk kepentingan pribadi.
Artikel ini hanya sekedar dasar bagi Anda. Tuhan yang akan memberi pengetahuan kepada Anda tentang hikmat itu sendiri. Tuhan Yesus memberkati.