kalo al masih artinya apa om ?
Ini buat om siapa justin..?
kalau boleh saya ajukan beberpa kutipan biar bisa menyimpulkan sendiri yah tentang al masih..
Almasih, sebagai gelar dari Isa anak Maryam itu, adalah Kalimat Ibrani yang diarabkan .
Asal katanya ialah Masyikha, yang asal artinya ialah yang diurapi dengan minyak, tetapi kemudian diberikan menjadi gelar kemuliaan bagi raja yang sudah dinobatkan. Sebab tiap-tiap raja dinobatkan, terlebih dahulu diurapi (dipercik) badannya dengan minyak suci oleh Kahin (pendeta).
Menurut kepercayaan Bani Israil, setelah raja-raja mereka yang besar-besar seperti Daud dan Sulaiman mangkat, satu kali akan datang lagi Almasih Raja Besar mereka, yang akan mendirikan Kerajaan Israil kembali. Setelah beberapa lama kemudian, diutus Tuhanlah Nabi Isa anak Maryam Alaihis-Salam, beliau memakai gelar Almasih, yang berarti raja itu.
Maksudnya ialah raja untuk memperbaiki jiwa yang telah rusak. Sedikit golongan percayalah akan seruannya.
Hanya saja Imam-imam Yahudi sendiri tidak mau percaya sebab mengganggu kedudukan mereka yang telah kokoh dalam masyarakat. Sampai Nabi Isa mereka fitnahkan kepada penguasa Kerajaan Romawi yang menguasai Jerusalem waktu itu, supaya Nabi Isa dibunuh saja. Oleh sebab itu sampai saat inipun orang Yahudi masih menunggu kedatangan Masyikha lain; sebab menurut mereka, dia belum juga datang. Sedang menurut Nasrani, Isa itulah dia raja itu, putera Daud yang menjanjikan Kerajaan Allah yang di Syurga.
Nama beliau Isa pun bahasa Ibrani yang diarabkan. Asal Ibraninya ialah Yasyu'. Bahasa Ibrani dan Arab adalah serumpun dari Bahasa Samy (Semiet) dalam bahasa Yunani disebut Yezuz
----------o0o--------------------------------
Namanya 'Isa dan boleh dipakai dengan titel "Almasih" (atau "Al Masih"). Titel ini kadang-kadang dipakai dalam Al Qur'an tanpa nama, dan kadang-kadang dipakai dengan nama 'Isa, dan terdapat sebelas kali dalam Al Qur'an. Almasih dapat dipakai untuk menyebutkan pribadi, mis. Surah 5/72 "Almasih berkata: `Sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu'"
Tidak ada penjelasan tentang asal-usul istilah Almasih dalam Al Qur'an, dan para pakar memberi beberapa penjelasan. Yang paling sering diberikan adalah istilah Bahasa Ibrani, mashiah, yang dipakai untuk raja, kepala suku nenek moyang, dan penyelamat. (Ahmad Deedat, Christ in Islam, hlm.13). Namun demikian, artinya yang diurapi dan maksudnya 'Isa disebut Almasih karena ia diurapi tengan tujuan tertentu sebagai nabi terakhir negara Yahudi.
Menurut Al Qur'an, 'Isa diberkati oleh Allah (Surah 19/31) dan diurapi dengan hormat. Ia dilindungi dari Iblis sejak lahir (Surah 3; The Encyclopaedia of Islam, Jilid. IV, hlm.82), sehingga ada yang berpendapat bahwa ada urapan khusus pada kelahirannya. Ada juga yang berpendapat bahwa 'Isa adalah Almasih karena ia mengurapi mata orang buta untuk menyembuhkannya. (Surah 3; Injil Markus 6; Surat Yakobus 5), atau karena ia mengoles atau memijit orang sakit dengan tangannya. Ada orang Sufi yang berpendapat bahwa 'Isa disebut Almasih karena ia sering merantau dan tidak menetap di satu tempat. Mereka mengaitkan istilah Almasih dengan istilah Sah, yang berarti bepergian, merantau, berziarah. Karena itu, mereka percaya bahwa 'Isa adalah pemimpin Imam al sa'yihin (hamba Tuhan yang merantau) (The Encyclopaedia of Islam, Jilid. IV, hlm. 82). Golongan Ahmadiyya dalam agama Islam menerima pendapat ini dan percaya bahwa 'Isa merantau sampai ke Kasmir di India Utara. (Ghulam Ahmad, Jesus in India, hlm. 53).
Titel Almasih sangat penting bagi pengikutnya. Dalam Bahasa Ibrani istilah Messias (Almasih) berarti "Yang Diurapi". Dalam suatu bentuk istilah ini dapat dipakai untuk imam biasa atau pemimpin yang diurapi, dan kadang-kadang dipakai dengan arti ini dalam Taurat dan Zabur. Akan tetapi, istilah tersebut akhirnya dipakai sebagai titel untuk Dia yang dijanjikan Allah. (Kitab Nabi Daniel 9).
'Isa menyebutkan diri Almasih (Injil Yahya 4-26). Orang Yahudi pada jaman itu tidak mengerti bahwa 'Isa adalah Almasih, karena mereka mengharapkan pemimpin militer. Akan tetapi 'Isa menyebutkan diri Almasih yang datang "bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani, dan memberi nyawanya untuk menebus/ membebaskan (fidya) banyak orang" (Injil Matius 20).
Dalam Injil, titel Almasih sering dipakai dengan arti utusan Allah yang ilahi (Injil Matius 26; Injil Markus 1; Injil Lukas 4; Injil Yahya 11; 20).