Dalam Buddha Dhamma, Hindu, Katholik
diketahui bahwa mereka cara2 pengendalian nafsu mereka diajarkan
dalam kitab suci dan diterapkan oleh para pemimpin agama
mereka semua tidak kawin atau pernah kawin tapi sudah tidak lagi berhubungan sexual
ini adalah salah satu cara mengendalikan nafsu terbesar manusia, karena manusia terlahir karena nafsu ini. soalnya jika manusia lahir karena pikiran maka pengembangan bayi tabung sampai sekarang tidak akan ditentang banyak org . padahal bayi tabung itu lebih steril, tingkat cacat dan keselamatan bayi sangat rendah, dan terhindar dari penyakit bawaan orang tua, serta tidak akan membuat perempuan menderita dan menentang maut karena harus melalui proses bersalin.
Dalam Hindu para suci mereka mencapai kesucian dewa/brahma saat mereka sudah masuk pertapaan , para pastur katholik roma yg bisa melakukan exorcist dengan kekuatan Tuhan juga tidak berhubungan sex sama seperti Yesus yg tidak kawin. Para bhikku Buddha Dhamma juga tidak melakukan hubungan sex bahkan tidak akan pernah menyentuh wanita karena itu bisa menyebabkan mereka dikeluarkan dari sanggha secara tidak terhormat.
Dan sebagian besar orang2 yg sudah mencapai tingkat kesucian walaupun masih rendah yg saya temui tidak melakukan hubungan sex dan mengajarkan bahwa inti dari menahan nafsu adalah dengan tidak berhubungan sex.
Alasan mereka adalah orang yg melakukan hubungan sex secara rutin sangat mustahil bisa mencapai kesucian, dan jika sudah mencapai tingkat tertentu dan melakukan hubungan sex maka latihan mereka kembali lagi ke nol. jadi orang yg masih melakukan hubungan sex tidak mungkin menjadi orang suci. nafsu saja masih belum bisa dikendalikan mana mungkin jadi orang suci/apalagi nabi...... : : :
jadi saya ingin bertanya apakah nabi di agama teman2 sekalian masih berhubungan sex saat mereka menjadi org suci?