Memang dunia maya ini gampang dijadikan media untuk tindakan yang tidak bertanggung jawab. Menjadi tugas polisi untuk mengusut siapa pembuat blog itu, lalu mencari tahu apa maksudnya membuat blog itu. Akan sangat bijak kalau tidak terburu-buru menuduh ini ulah barat untuk memojokkan umat Islam.
sebenarnya bukan permasalahan siapa pembuat blog/situs itu menurut saya yg harus di peertimbangkan... saya yakin pembaca2 dunia maya ini bukan orang bodoh....
tapi bisa dibayangkan apabila kata2 tersebut sampai di telinga sodara sodara muslim yang berada di pesantren....yang masih lugu...masih muda....ketemu sama guru mujahidin pula....
apa jadi nya ndukkkkkk.....ga usah jauh2 deh....dsini aja sudah banyak silang pendapat antara benar dan salah tersebut....
waktu mbah syech puji....50% setuju....50% bertentangan..
yang setuju itu apakah kalo anaknya yg dikawinin mbah syech puji itu apa mau?
inilah hasil kerja otak dan hati ga sinkron....membodohi diri sendiri dan terlihat bodoh didepan public.....kasihannya bangga pula.
top markotop deh bangsa ini......:
Bro/sis Kakul saya setuju dengan pendapat anda dan akan jadi lebih bijaksana seandainya ditambah dengan kalimat "juga kita jangan langsung menuduh ini perbuatan orang Islam"
: bro brain yang baik hati tumben mau memikirkan sodara muslim yang di pesantren, atau serigala yang pura2 menangisi domba?? :
kalau anda marah dengan isi pesan tersebut, kalau anda geram dengan isi pesan tersebut, dan kalau anda takut akan ada efeknya pada sodara muslim anda di pesantren lalu apa tindakan anda untuk pembuat pesan tersebut agar tidak melakukannya lagi?? apa yang sudah anda lakukan bro agar pemberi pesan mau mengklarifikasi info tsb salah ??
Seperti yang anda tulis (saya besarkan) pembaca juga tidak bodoh termasuk para santri2 itu yang mungkin jauh lebih pintar dari anda bahkan banyak diantaranya dpt beasiswa ke luar negeri (mesir)
kunci persoalannya disini adalah pembuat pesan dan isi pesannya itu jangan dikait2kan dengan pesantren dan santrinya atau mujahidin (kalau anda tidak paham dengan makna mujahidin pelajarilah dulu, jangan jadi Mr. SOTOY ).
jadi disini tidak ada yang salah, yang salah adalah si pembuat pesan tersebut dialah yang harus bertanggung jawab bukan umat Islam/santri/Ustadz di pesantren2, marilah kita jangan mau dibodohi2 oleh siapa saja.