:
Setelah merenung beberapa saat, sampailah saya pada ungkapan berikut.
Jika agama diibaratkan OS seperti halnya Windows atau Linux, maka :
Apakah perlu ada revisi laiknya update patch dgn kode KBxxxx seperti pada OS Windows.
Apakah perbaikan atau revisi tsb dikarenakan salah dalam pemrograman? Ataukah salah dalam penerjemahan? Kode enkripsi yg keliru?
Ataukah memang OS tsb memang banyak celah & kelemahannya sehingga perlu ditambal sulam sana-sini?
Ataukah OS tsb sudah ketinggalan jaman?
Ataukah OS tsb sudah tak mampu lagi memenuhi kebutuhan konsumen?
Ataukah memang OS tsb telah lemah sehingga mudah di hack, crack, hijack atau yg lainnya? Sistem OS tsb lemah, ataukah memang tidak ada penjaganya?
Maka jika engkau merasa Windows tak memuaskanmu
Mengapa tidak mencoba OS yg lain?
Atau,
Mengapa tak kau buat OS sendiri, misalnya Brainwashed versi 1.0 dan Arlnov XP... :
Open Source katanya.
Semua boleh ikut mengubah source code pemrograman sesuai selera
Semua boleh mengubah sesuai kebutuhan.....
Lalu, benarkah agama telah kadaluarsa?
Benarkah, suatu hari kelak agama tak lagi dibutuhkan?
Apakah kelak semua orang bebas membuat agamanya sendiri?
: