Agama dilahirkan zaman onta, agama dilahirkan zaman orang bertapa di gua, agama dilahirkan zaman gak enak. Agama hanya menggunakan tolok ukur peradaban saat itu dan kebelakang. Agama tidak mengantisipasi bahwa peradaban bisa berubah menjadi zaman internet, agama tidak mengantisipasi globalisasi, dan banyak lagi. Dengan kata lain, agama adalah produk yang ketinggalan zaman. Artinya agama hanyalah produk manusia. Kalu tidak pastilah agama bisa meprediksi bagaimana peradaban manusia kedepan. Nyatanya tidak. Timbul pertanyaan yang saya lempar ke forum, masihkan agama relevan dengan kehidupan manusia modern?
coba tanya sama orang yang tidak percaya YME dan tidak menjalankan apapun dari perintahnya,,- pilih yang sydah berumur 30 th ke atas..
apakah saat ini mereka merasa ada tekanan jiwa yang kuat, sehingga menjadi stress dan resah ??
kalau iya,, berarti manusia tetap butuh makanan rohani alias agama..