@ bro Sutisna,
Saya memang tidak mendalami agama secara khusus dalam kehidupan saya tetapi saya tidak menyangsikan akan kemahakuasaan Tuhan atau apa pun sebutan-sebutan lainnya. Hanya saja sebagai manusia boleh dong mempertanyakan kenapa agama itu turun berkali-kali dengan berbagai label dan utusan ke muka bumi ini? Padahal sampai saat ini belum ada yang mampu membuktikan kepada orang lain bahwa ia bisa menunjukkan Tuhan itu dimana, bagaimana dan siapa. Paling-paling jawabannya berandai-andai misalnya; angin dapat kita rasakan tetapi tidak bisa kita liha, toh kenyataannya ada. Demikian juga Tuhan itu sendiri dapat kita rasakan keberadaannya tetapi tidak dapat dilihat, diraba atau diajak komunikasi secara verbal.
OK sampai disitu saya masih bisa sependapat, saya berpandangan ada sebab ada akibat. Apa pun yang menyebabkan adanya alam semesta beserta isinya ini ada, itulah Tuhan dalam persepsi saya. Karena alam semestai ini ada dan nyata, maka Tuhan pun ada. Hanya saja saya menyangsikan apa benar Tuhan menurunkan agama berkali-kali? Agama pertama muncul mengaku paling benar soal ketuhanan, lantas muncul agama kedua merupakan penyempurnaan agama pertama dan seterusnya serta mengaku lebih sempurna dari agama sebelumnya. Bahkan ada yang mengklaim agama terakhir (what this?) yang serta merta mengklaim kalau tidak mengikuti ajarannya maka manusia itu akan masuk neraka. Nalar saya tidak bisa menerima klaim ini.
Jauh sebelum agama yang mengklaim paling sempurna dan terakhir ini muncul sudah ada berjuta-juta manusia bahkan bermilyar-milyar manusia. Atas dasar klaim ini dipastikan mereka - yang milyaran jumlahnya- ini menjadi penghuni neraka. Sekarang mari kita lihat sifat utama Tuhan, beliau maha adil. Timbul pertanyaan, adilkan Tuhan jika karena ketidak tahuan seseorang atau karena tidak mendapat kesempatan hidup dimasa agama terkahir yang konon maha sempurna ini, akhirnya masuk neraka? Anak kecil pun bisa menjawabnya; tentu tidak. Maka kalau jawabnya ya, maka dimana letak keadilannya.
Kalau akal sehat kita digunakan untuk menganalisa, maka Tuhan sebenarnya tidak pernah menurunkan atau mewahyukan agama. Karena, agama apa pun kalau dicermati dengan baik, maka akan muncul disana perintah-printah Tuhan yang bertentangan dengan sifat-sifat utama Tuhan itu sendiri. Agama menjadikan Tuhan itu sangat egois. Agama menjadikan Tuhan itu memiliki sifat dominan manusia. Ingin dipuja-puja, selalu ingin dituruti, mengancam, menakut-nakuti dan sejenisnya. Jika Tuhan memiliki sifat-sifat yang demikian, masihkan disebut yang maha sempurna?
Bro, saya masih percaya Tuhan tidak pernah menginginkan apa pun, tidak pernah menuntut apa pun dan manusia atau mahluk ciptaan beliau. Artinya, agama tidak pernah diturunkan oleh Tuhan. Manusialah yang dengan kecongkakannya mengaku kalau ia utusan Tuhan lantas membawa-bawa nama Tuhan untuk mempengaruhi hidup orang lain. Tuhan lantas diartikan seenak udelnya, dibuatlah seolah-olah Tuhan pernah memerintahkan ini itu melalui dia. Dicatatlah apa yang sebenarnya adalah karangannya sendiri menjadi kitab dan seolah-olah mempunyai legitimasi dari Tuhan untuk menakut-nakuti orang lain. Dikaranglah cerita tentang sebuah siksaan di alam lain setelah manusia itu mati yang sangat menyiksa sampai sulit untuk dibayangkan.
Coba renungkan, mengapa Tuhan menciptakan manusia lalu dikirim ke neraka, padahal Tuhan itu tahu neraka sangatlah menyiksa. Sifat utama Tuhan yang lainnya adalah maha tahu. Sudahlah pasti Tuhan mengetahui jika dari bermilyar-milyar manusia yang beliau ciptakan akan ada yang menolah perintah agama A atau B tetapi mengikuti perintah agama C atau bahkan tidak mau mengikuti perintah agama apa pun. Masih berbekal sifat Tuhan yang maha tahu, tentu saja tuhan mengetahui siapa yang akan bermasalah atau tidak mau mengikuti perintah agama tertentu sebelum si manusia bersangkutan diciptakannya. Jika Tuhan tetap menciptakan manuisa yang sudah diketahuinya akan bermasalah, betapa tidak bijaksanannya sifat Tuhan itu.
Saya sekali lagi yakin Tuhan tidak akan pernah bertindak seperti itu. Apa pun yang dikatakan agama, termasuk apa pun yang diperintahkan oleh agama itu bukanlah perintah Tuhan atau keinginan Tuhan. Itu tidak lebih adalah buatan manusia dan sekarang menjadi sumber segala masalah bagi umat manusia yang ada di bumi ini.
Saya tidak meminta siapapun sependapat dengan saya, tapi coba direnungkan hakekat Tuhan itu sendiri.