Tidak ada orang dilahirkan dengan sengaja untuk menjadi atheis dan murtad...itu pilihan hidupnya sendirri dikala sadar dan menerima bahwa dia telah di hidupkan.
sebab pada dasarnya semua manusia yang lahir pasti telah di doktrin agama bawaan orang tua..
Jadi mungkin sikap yang berani dari seorang atheis untuk menentukan jalan hidupnya sendiri tanpa harus trus berjalan di dalam doktrin agama turunan orang tua..
kenapa kita tidak ambil hikmah dari kejadian itu disaat kita dalam kesadaran penuh mulailah mencari kebenaran yang telah ada pada diri sendiri dengan melepas baju agama yg kita pakai dan menerima semua kepercayaan yang ada dengan berpikir positif dan tidak takut untuk menjadi murtad..
Nah..setelah menemukannya maka jadilah kita diri sendiri dengan pilihan kita sendiri..
Maka jika terjadi kesalahan pada kita bukan malah menyalahkan pemimpin lembaga kita dan orang tua kita, tetapi memang sudah sebuah kesalahan dari diri kita sendiri...
Jangan hanya jadi pengikut tetapi jadilah pemimpin untuk diri kita sendiri...
Kan ada perlawanan untuk melawan penjajah udah tertulis di sejarahkan ?
perlawanan mah...baru dekat kemerdekaan yang nyata, tapi trus sebelumnya?
Ber arti Pangeran Jayakarta, Fatahilah (Faletehan), Teungku Umar, Cut Nyadien, Sentot Alibaysah, Tuanku Imam Bonjol, Pangrean Antasari dll Bukan anda anggap pahlawan ?
Padahal Bangsa Indonesia melalui pemerintah sudah memberi bintang jasa dan gelar Pahlawan bagi mereka para pahlawan kemerdekaan.
Hebat bener anda tidak mengakui jasa-jasa para pahlawan, padahal kata Bung Karno Bangsa yang besar adalah Bangsa yang mengakui jasa para Pahlawan.
yahh...itu benar..maksud saya kenapa tidak melakukan perlawanan di saat tahun wulan pertama, kalau disaat awal ada perlawan maka gak sampai 350tahun khan di jajah..