Dunia ini menipu kita dengan cara sebagai berikut :
Pertama, ia berpura-pura kekal bersama kita padahal sebenarnya ia sentiasa berlalu saat demi saat sambil melambaikan tangan mengatakan Selamat Tinggal kepada kita, seperti bayang-bayang yang nampaknya tetap tetapi sebenarnya bergerak.
Kedua, Dunia ini berpusing seperti seperti Ahli Sihir yang menarik tetapi jahat. Ia berpura-pura Cinta kepada kita, suka kepada kita, tetapi kemudian ia pergi kepada musuh dan meninggalkan kita manusia kesedihan dan putus asa.
Nabi Isa Alaihissalam melihat dunia ini seperti bentuk nenek berkebaya tua yang buruk. Beliau bertanya kepada dunia itu berapakah suami yang ia punya. Dunia itu menjawab suaminya tidak terkira banyaknya. Beliau bertanya lagi adakah suaminya itu telah mati atau telah diceraikan. Katanya semua mereka itu telah dibunuhnya.
Nabi Isa Alaihissalam berkata :
"Aku heran kenapa manusia bodoh, telah melihat bagaimana anda melakukan kekejaman itu namun masih juga mereka suka dan cinta kepada anda".
Nenek berkebaya yang jahat ini memakai pakaian yang indah-indah dan menutup mukanya. Kemudian ia pergi menggoda manusia. Banyaklah manusia yang tergoda dan tertipu dan dibinasakannya.
Nabi SAW. pernah bersabda bahwa di hari Qiyamat kelak, dunia ini akan berupa dengan bentuk Ahli Sihir, matanya hijau dan giginya menonjol keluar. Orang yang melihatnya akan berkata :
"Kasihanilah kami! Siapakah ini?"
Malaikat akan menjawab;
"Inilah dunia yang kamu perbuat dan pertengkarkan, yang kamu bunuh-membunuh dan sembelih-menyembelih antara satu sama lain".
Kemudian dia akan dilemparkan ke Neraka dan di situlah ia akan menjerit :
"Oh Tuhan!!! Di manakah mereka yang mencintai aku dahulu".
Kemudian Allah perintahkan mereka itu dilemparkan juga ke dalam Neraka itu.
Barang siapa bertafakur dengan serius bahwa dahulunya dunia ini tidak wujud dan di masa akan datang ia akan hilang sirna, maka nampaklah oleh ia bahwa dunia ini ibarat perjalanan di mana peringkat-peringkatnya berupa tahun, bulan dan pijakannya dengan harinya, dan langkahnya dengan saat.
Tidak dapat diceritakan bagaimana ruginya mereka yang menganggap dunia ini tempat kediamannya yang kekal dan membuat rancangan untuk sepuluh tahun yang akan datang, padahal mungkin ia akan berada dalam kubur dalam tempo sepuluh hari lagi. Siapa yang tahu ??. .. :)
Nabi Isa Alaihissalam pernah berkata :
"Orang yang cinta kepada dunia itu ibarat orang yang meminum air laut, makin diminum makin haus hingga akhirnya ia binasa, namun dahaga tidak juga hilang".
Nabi SAW. pernah bersabda;
"Tidaklah kamu bercampur dengan keduniaan itu melainkan kamu dikotori sebagaimana orang yang masuk ke air, pasti akan basah".
Dunia ini ibarat meja yang di atasnya ada hidangan untuk tamu yang datang silih berganti. Di atasnya ada mangkuk emas dan perak, penuh dengan makanan yang sedap-sedap, dan bau-bauan yang harum mewangi. Tetapi seorang yang bijak akan makan seperlunya, menghirup wangi-wangian itu, mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah, dan kemudian pergi.
Tetapi tamu yang bodoh, sebaliknya hendak membawa pulang mangkuk emas dan perak itu, tetapi benda-benda itu dirampas balik darinya. Ia disuruh pergi. Maka malu dan hina serta putus asa saja yang diperolehnya.
:)