Umpamakan setiap tamu minum minimal satu gelas, dan jumlah tamunya mencapai ratusan orang, berapa banyak gelas plastik yang berserakan.
Tahukah Anda harga satu kilogram gelas plastik bekas air minum lebih mahal dari harga seliter bensin? Cobalah sesekali mengunjungi para pengepul barang bekas. Setiap satu kilogram gelas plastik jenis polypropilene atau gelas air mineral mencapai harga Rp 7.000 dalam kondisi apa adanya dan Rp 10.000 dalam kondisi bersih. Bandingkan dengan harga seliter bensin yang mencapai Rp 6.000.
Gelas plastik bekas air minum banyak sekali di sekitar kita. Ketika ada acara halal bihalal yang sekarang marak diadakan sepanjang Syawal, banyak sekali gelas plastik yang dibuang. Dalam hajatan besar seperti sunatan atau pernikahan, gelas plastik bekas air minum juga banyak dihasilkan.
Dalam setiap acara yang melibatkan banyak orang, tuan rumah sering menyuguhkan air minum dalam kemasan terutama kemasan gelas karena praktis. Dan selalu setiap tamu yang minum kemudian membuang gelas plastiknya begitu saja. Umpamakan setiap tamu minum minimal satu gelas, dan jumlah tamunya mencapai ratusan orang, berapa banyak gelas plastik yang berserakan.
Mahalnya gelas plastik ini bukan hanya pada materi benda itu tetapi juga terletak pada dampak negatif yang dihasilkannya bila tidak dikelola dengan tepat. Sampah plastik merupakan sampah yang sulit sekali terurai oleh tanah secara alamiah. Bisa dibayangkan, bila sampah-sampah plastik itu masuk ke dalam tanah dan mencemari air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga tidak alasan untuk menolak daur ulang.
Memungut gelas plastik yang berceceran, melubangi tutupnya, dan menumpuknya jadi satu merupakan kegiatan yang cukup membuat malu apalagi kalau sampai dilihat orang. Tetapi kegiatan ini adalah kegiatan yang sungguh-sungguh mulia demi menyelamatkan bumi kita mengingat dampak negatif yang dihasilkannya. Bahkan kegiatan ini akan berubah menjadi kegiatan yang bermanfaat bila kita lanjutkan dengan menjualnya ke pengepul. Kita akan mendapat uang yang cukup lumayan besar dan yang pasti gelas-gelas plastik itu pun akan jatuh ke tangan orang yang tepat untuk didaur ulang.
Jika setiap orang mempunyai pemikiran seperti itu, mungkin volume sampah di Surabaya yang mencapai ribuan ton setiap harinya akan berkurang. Setidaknya pemikiran tentang pemanfaatan gelas plastik telah dilakukan oleh para pemulung.
Saudara-saudara kita ini telah mengerti benar arti mahalnya gelas plastik bekas air minum tersebut. Bagaimana dengan kita? Apakah kita membiarkan begitu saja peluang-peluang masuknya rupiah ke kantong kita di saat krisis ekonomi global seperti sekarang?
Kalaulah ada orang yang mengatakan bila ikut-ikutan memunguti sampah-sampah di sekitar kita akan mengurangi rezeki para pemulung, itu tidaklah benar. Bukankah akan lebih baik bila kita memunguti sampah itu, kemudian menjualnya lalu memanfaatkan uang hasil sampah itu sebagian dan memberikan sebagian lagi kepada orang lain yang membutuhkan termasuk para pemulung? Setiap manusia adalah penghasil sampah, alangkah indahnya dunia bila manusia juga bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkannya.
Original Post