Benarkah Konsili Nicea adalah untuk menghancurkan Injil yang asli?
Salah satu penyesatan informasi yang selalu dilakukan oleh teman-teman muslim adalah tentang Arius dan Konsili Nicea.
Penyesatan informasi adalah tuduhan bahwa Injil telah ditentukan saat konsili Nicea yang pada akhirnya menyebabkan antara lain :
1) musnahnya Injil yang asli yang mendukung ajaran Islam,
2) pembasmian ajaran asli Yesus yang Islami,
3) membungkam Arius yang adalah penerus ajaran Yesus yang Islami yang bertentangan dengan ajaran sesat rasul Paulus.
I. SIAPA ARIUS
Sumber :
Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja
Drs. F.D. Wellem, M.Th.
BPK Gunung Mulia, 2000, halaman 21 – 22
…… Kemungkinan ia dilahirkan di Alexandria, kira-kira tahun 250 (tambahan : meninggal 336 M), yaitu pada masa penghambatan kaisar Decius ……Arius mengajarkan bahwa Allah dalam pengertian yang sebenarnya hanyalah Allah yang sejati, Bapa saja. … Kemudian Allah melahirkan Anak itu dari yang tiada (ex nihilo) oleh kehendakNya sendiri. Anak itu bukan saja sulung dan permulaan, tetapi Ia juga pencipta alam semesta ….. karena ketergantungan pada status surgawinya, maka Ia tidak berdosa. …. Trinitas dilukiskan dengan rumusan tiga hipostasis, yaitu dalam keallahan terdapat tiga oknum yang terpisah dan berbeda. Dari antara mereka hanya Bapa saja yang memiliki substansi Allah dan sungguh-sungguh Allah dari kekal hingga kekal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengajaran Arius bahwa Yesus adalah :
1. diciptakan oleh Bapa sebelum segala sesuatu, berarti ada masa dimana Yesus belum ada
2. yang membantu Allah dalam proses penciptaan dunia.
3. Yesus adalah Allah yang lebih rendah (inferior God), jadi tidak sepenuhnya manusia dan tidak sepenuhnya Allah.
4. Yesus tidak satu substansi dengan Bapa
Inilah yang menjadi pangkal perseteruan antara Arius disatu pihak dengan mayoritas pemimpin gereja lainnya yang dipimpin oleh Alexander Uskup Alexandria yang berkeyakinan bahwa Yesus adalah sama dan sehakekat dengan Bapa
Sumber :
Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja
Drs. F.D. Wellem, M.Th.
BPK Gunung Mulia, 2000, halaman 22
Alexander tidak dapat menerima ajaran Arius tersebut. Alexander mengadakan sinode di Alexandria tahun 318 M yang dihadiri oleh 100 orang uskup, dimana Arius dan pengikut-pengikutnya dikutuk dan dipecat. Alexander mengambil rumusan Origenes tentang kelahiran yang kekal daripada Logos ….
II. TENTANG KONSILI NICEA
Sebagai akibat perdebatan antara Arius dan pemimpin-pemimpin gereja lainnya yang dipimpin oleh Alexander Uskup Alexandria menjadi sangat tajam, Kaisar Konstantin memutuskan mengadakan konsili.
Sumber :
Gereja Mula-Mula
Sejarah Gereja Jilid 1
Dr. Dietrich Kuhl
Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, 1992, halaman 115
… Kaisar Konstantinus memanggil konsili Oikumenis pertama untuk bersidang di Nicea pada tahun 325. 318 uskup hadir (yaitu kira-kira seperenam dari semua uskup gereja Katholik). (Tambahan Vivaldi : angka 318 adalah menurut St. Athanasius – sementara Eusebius menuliskan lebih dari 250 uskup) menghadiri konsili itu.
Catatan tambahan :
Kebanyakan adalah uskup dari gereja Timur (Yunani), dari gereja Latin / Barat hanya diketahui 7 orang yaitu Hosius dari Kordoba, Cecilian dari Karthago, Mark dari Calabria, Nicasius dari Dijon, Donnus dari Stridon, dan 2 dari Roma, Victor dan Vincentius yang mewakili Paus. (Sumber : Situs New Advent, topic The First Council of Nicaea)
Tema perdebatan adalah apa kesaksian Yesus sendiri, nabi-nabi dan rasul-rasul tentang keAllahan Yesus.
Setelah perdebatan yang panjang, hampir seluruh uskup peserta konsili Nicea sepakat bahwa pendapat Arius adalah salah.
Semua uskup kecuali lima menyetujui keputusan konsili. Dari 5 yang tidak setuju, 2 kemudian menyatakan persetujuannya.
Sumber
http://www.newadvent.org/cathen/11044a.htm :
Selain Arius, tercatat 2 uskup yang tidak menyetujui Kredo Nicea yaitu Theonas dari Marmarica dan Secundus dari Ptolemais yang kemudian diasingkan dan dikutuk.
Buku-buku Arius (catatan : bukan Injil) kemudian dibakar dan Arius sendiri dibuang ke Illyria.
Hasil keputusan konsili adalah berupa Kredo Nicea.
Sumber :
Gereja Mula-Mula
Sejarah Gereja Jilid 1
Dr. Dietrich Kuhl
Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, 1992, halaman 115 – 116.Keputusan-keputusan konsili di Nicea dirumuskan dalam Niceum, dan Niceum ini menolak semua pandangan yang tidak mengakui Trinitas sebagai sifat hakiki dari Allah (Arianisme, subordinasionisme, dinamisme, adopsionisme, patripassianisme, modalisme) :
”Aku percaya kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, anak Allah yang tunggal, yang lahir dari sang Bapa sebelum segala jaman.
Allah dari Allah, terang dari terang, Allah yang benar dari Allah yang benar.
Dilahirkan dan tidak diciptakan, sehakikat dengan sang Bapa, yang dengan perantaraannya segala sesuatu dibuat …….
Yang ditolak :
“Ada suatu waktu dimana dia (Yesus) belum ada,
sebelum dia dilahirkan ia belum ada,
dia menjadi dari apa yang belum ada,
mereka yang mengatakan bahwa dia dari suatu zat atau hakikat yang lain dari pada hakikat sang Bapa,
atau mereka yang mengatakan bahwa Anak Allah diciptakan atau dapat berubah – mereka semua dikutuk oleh Gereja Katolik dan Rasuli
Dari beberapa sumber kuno sejarah, setelah konsili Nicea kaisar Konstantine melakukan beberapa langkah sbb :
1. Konstantine mengasingkan Arius dan beberapa pendukungnya karena menolak dekrit konsili Nicea.
Sumber :
ECCLESIASTICAL HISTORY
SOCRATES SCHOLASTICUS.
Buku I, bab 8.
Upon this the Synod anathematized Arius, and all who adhered to his opinions, prohibiting him at the same time from entering into Alexandria. At the same time an edict of the emperor sent Arius himself into exile, together with Eusebius and Theognis and their followers; Eusebius and Theognis, however, a short time after their banishment, tendered a written declaration of their change of sentiment
Setelah itu, sinode mengutuk Arius dan semua pendukungnya, melarang Arius untuk memasuki kota Alexandria. Pada saat yang bersamaan, keputusan dari kaisar memerintahkan pengasingan Arius, bersama dengan Eusebius dan Theognis, dan pengikut-pengikut mereka. Namun, Eusebius dan Theognis tidak lama setelah pengasingan mereka, menawarkan pernyataan tertulis tentang perubahan sikap mereka ….
2. Konstantine memerintahkan pemusnahan seluruh karya Arius(bukan injil) dengan ancaman hukuman mati bagi yang mempertahankannya. ….
Sumber :
Ibid
Buku I, bab 9 :
This therefore I decree, that if any one shall be detected in concealing a book compiled by Arius, and shall not instantly bring it forward and burn it, the penalty for this offense shall be death
Oleh karena itu, aku memutuskan, jika ada yang ketahuan menyimpan buku karangan Arius, dan tidak menyerahkannya dan membakarnya, hukuman bagi pelanggaran ini adalah kematian.
Catatan tentang Socrates
Sumber :
Catholic Encyclopaedica :
(terjemahan bebas)
Dilahirkan dipenghujung abad ke 4 di Konstantinopel sekalipun tidak ada pernyataan yang menguatkan dari Socrates sendiri. Sejarawan lainnya berpendapat Socrates dilahirkan tahun 379 M. Tahun meninggalnya juga tidak dapat dipastikan, yang jelas karyanya berhenti pada tahun 439 M saat Theodosius Muda bertahta. Mengarang 7 buku sejarah gereja dalam masa mulai dari Constantine tahun 306 M hingga Theodosius Muda tahun 439 M
Atau sumber lain yang mengisahkan hal yang sama.
Sumber :
Ecclestiatical History
Salaminius Hermias Sozomenus.
Buku 1, bab 21. .The emperor punished Arius with exile, and dispatched edicts to the bishops and people of every country, denouncing him and his adherents as ungodly, and commanding. that their books should be destroyed, in order that no remembrance of him or of the doctrine which he had broached might remain. Whoever should be found secreting his writings and who should not burn them immediately on the accusation, should undergo the penalty of death
Kaisar menghukum Arius dengan pengasingan, dan mengirimkan keputusan kepada para uskup dan penduduk diseluruh negeri, mengumumkan Arius dan pengikutnya sebagai penentang Tuhan, dan memerintahkan bahwa buku-buku mereka harus dimusnahkan ……. Siapapun yang ketahuan menyimpan tulisan-tulisannya dan tidak membakarnya dengan segera akan dihukum mati.
Catatan tentang Sozomenus.
Sumber :
Catholic Encyclopaedica :
(terjemahan bebas)
Dilahirkan di Bethelia daerah Gaza, tahun kelahirannya tidak diketahui. Meninggal ditahun 447/8 M. Menuliskan buku Ecclestiatical History yang mencatat sejarah gereja dalam kurun waktu tahun 323 M hingga 425 M. Bukunya ini diselesaikan pada tahun 443 M.
Selain 2 buku diatas, cukup banyak buku-buku kuno yang menuliskan tentang konsili Nicea, misalkan :
Theodoret, Historia Ecclesia, Book I, ch.6-13.
Eusebius, Vita Constantini, Book III, ch.6ff.
Athanasius, De decretis synodis
Selama konsili, disetujui beberapa peraturan-peraturan kedisiplinan gereja, sebanyak 20 buah (dapat diakses di http://www.newadvent.org/fathers/3801.htm), yaitu tentang :
(terjemahan bebas) :
1. kehidupan membiara kaum pendeta,
2. para pentobat baru dan dosa tentang perilaku seksual,
3. teman hidup kaum pendeta,
4. pentahbisan uskup,
5. pemecatan dan sinode untuk peradilan,
6. kewenangan Alexandria, Roma dan Antiokia,
7. keutaman propinsi Yerusalem,
8. tentang Novatianisme
9. pemindahan kaum pendeta,
10. pemindahan kaum pendeta,
11. mereka yang menyangkal iman terhadap Kristus,
12. mereka yang kembali memasuki dinas militer,
13. pemberian komuni kepada orang yang akan meningal,
14. dosa-dosa orang yang baru percaya,
15. tugas tugas kaum pendeta,
16. tugas tugas kaum pendeta,
17. kaum pendeta dan urusan riba,
18. pembatasan-pembatasan diakon,
19. asimilasi pengikut-pengikut Paulus dari Samosata kedalam gereja,
20. doa hari Minggu dan Pantekosta.
Selain masalah diatas, dibicarakan juga tentang perayaan Paskah.
Konsili Nicea tidak memutuskan apapun tentang Injil dan Kitab Suci.
Pemusnahan yang terjadi setelah konsili Nicea juga bukan terhadap injil-injil Ibrani, melainkan terhadap buku-buku Arius dan pengikutnya.
Hal inilah yang kemudian diplintir oleh penuduh-penuduh kalangan muslim dengan menyatakan bahwa yang dimusnahkan adalah Injil.
Sekian.