Ketika Susi makin Laper dan Justin makin bingung, terdengar sayup-sayup langkah dikejauhan....
Si Bedes dengan gembiranya membawa sekeranjang Pisang dari pasar kliwon sambil bernyanyi la..la..la..la..
J : tuh sus si bedes datang...
(Susi dengan pandangan liar menerawang ke dalam keranjang yang dibawa bedes...)
S : kemana aja sih mas, susi dah laper banget...
B : Sabar honey, tadi akang kerja dulu...
S : lho mas, kalo minggu topeng monyetnya ga libur tho ??
B : Lah libur gimana ?? begini aja duit belanja kurang-kurang terus...
Harusnya kamu bersyukur sama Tuhan Yesus, suamimu ini masih
laris dari desa ke desa hehehe (bedes merasa bangga sambil
menepuk dadanya)
B : tin, kmu kenapa deket-deket ama susi ku ?
J : gapapa, cuma nanya2.. kata orang belajarlah ke negeri cina, lah ga ada duit ke susi dulu...
J : Sus nanya lagi,,,, Katamu tadi kalo nafsir alkitab harus liat konteksnya ?? apa ada cara lainnya sus ?? yg lebih gampang gitu...
S : Ada cara lainnya, tapi urusan mudah ato ga itu relatif tin...
B : iya gitu...
J : apa terus ?
S : kita jg harus tau maksud dan rencana sang penulis alkitab tin...
B : bener itu sus...
J : Lha justin khan bukan paranormal sus ?
B : emang bukan tin, ge er amat kamu...
J : des, ntar tak panggil heli lho....
S: contohnya gini tin...
S penulis Alkitab mempunyai MAKSUD dan RENCANA yang tertentu dalam menulis Kitabnya. Dua hal ini sangat dekat dan sulit dipisahkan, walaupun ada perbedaannya...
J : jadi ???
S: MAKSUD penulis adalah obyek di dalam pikiran dia ketika menulisnya. kayak yg tertulis dalam 1Yohanes 5; "Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal".
B jelas maksudnya supaya Kita punya hidup yg kekal...
S : Tumben pinter mas ??? bener itu kata mas bedes...
B: hahahaha (bergaya Pahlawan bertopeng)
J: Terus RENCANA penulis apaan sus ?
S : RENCANA penulis itu cara menyusun penulisan sesuai dengan maksudnya. Yang ditunjukkan adalah struktur dari penulisnya, suatu struktur yang menentukan pola yang nyata-nyata nampak. Paulus menunjukkan pola demikian di dalam Kitab Efesus, karena tiga pasal pertama menjelaskan panggilan orang Kristen dan tiga pasal terakhir menjelaskan bagaimana dia harus berjalan. Satu kunci yang membawa kita kepada pengertian demikian adalah kata "Sebab itu" pada ayat pertama pasal keempat. cara ini lebih sulit tin dari pada beberapa prinsip yang lain sehingga kemungkinan tidak akan dipakai banyak di dalam pemahaman Alkitab pribadi kita. itu yg dimaksud rencana penulis tin...
J: oh gitu yah ?? ada lagi tha cara tafsir alkitab sus ???
S : ada lagi tapi biar mas bedes aja, dia lebih pinter masalah ini...
J : gimana des ??
B : cara lainnya itu tin tafsirkanlah menurut latar belakang sejarah, geografis, dan kebudayaan. yah kayak wartawan lah yg nyari fakta dilapangan tin.. kita bisa mulai dengan 4 pertanyaan...
1. Kitab ini ditulis kepada siapa?
2. Apakah latar belakang penulisnya?
3. Apakah pengalaman atau peristiwa yang mendorong Kitab ini ditulis?
4. Siapakah tokoh-tokoh utama dalam Kitab ini?
J : lah ngapain kita repot-repot jadi wartawan des ???
B : tujuannya ialah menempatkan diri di dalam zaman dan keadaan penulis supaya dapat merasakan bersama-sama dengan dia. Apakah beban-bebannya? Bagaimanakah pandangan Allah terhadap situasi mereka? gitu tin....
susi terlihat lahap makan pisang, sementara justin dan bedes sibuk ngobrol dan mereka bertiga terlihat rukun sekali....
BERSAMBUNG......