menurut saya ni bung simple. Bukan lbh baik membodohi diri sendiri dari pada sok pintar. Saya kurang sependapat dlm hal ini.
Mohon koreksi jk salah.
Bg saya lbh baik bs menjg diri dgn memanfaatkan kelebihan yg Tuhan berikan kpd kt. Dr pada kt membodohi dr sendiri bukankah cendrng mendolimi dr sendiri. Seperti contoh alkohol dan narkoba yg dikonsumsi tubuh akan membrkan efek sedatif. Fly. Tenang pada tubuh. Tp pengguna tdk sadar bhw dia sedang memanipulasi tubuhnya dgn membodohi dirinya dgn efek plasebo pd dirinya. Apakah ini baik dgn membodohi dr sendiri.
Lbh tepatnya jk kt pandai memanfaatkan dan menjg diri. Lbh baik mana bg kita.
Ayu...kalo masalah MENBODOHI diri sendiri itu sudah benar apa yg dikatakan Ayu.
Tapi maksud saya adalah MEMBODOHKAN diri, lain dgn MEMBODOHI diri. Coba teliti sekali lg tulisan sy. Tidak ada yg salah pada perumpaan Ayu.
Membodohi = bohong pada diri sendiri.
Membodohkan = Tidak bodoh, hanya merendah saja didepan umum.
Dan pengertian ini utk sesuatu yg lg kita bahas, sedangkan tata bahasa tergantung susunan kalimat SPO atau SPOK-nya.
Tidak semua "Kata" bisa diperartikan dalam semua keterangan.
Moga bisa mengerti maksud sy. Kadang kata perumpaan atau khiasan tidak bisa dicabut dan sisip ketempat lain.
Lanjut kepada thread deh......