ANTARA/Ismar Patrizki
GIANYAR--MI: Lima utusan kerajaan di Nusantara ikut ambil bagian dalam prosesi upacara pelebon atau kremasi jenazah Tjokorda Gde Agung Suyasa, sesepuh Puri Agung Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Utusan kerajaan tersebut dari Yogyakarta, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Surakarta (Jawa Tengah), dan Kutai (Kalimantan Timur).
Selain itu belasan prajurit mengenakan seragam khas keraton di Pulau Jawa, juga ikut dalam prosesi penghormatan terakhir putra tertua Raja Ubud terakhir, Tjokorda Gede Ngurah (1880-1917) yang meninggal dunia 28 Maret 2008.
Sedangkan tamu VIP yang tampak melayat ke keluarga Bupati Gianyar Ir Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati antara lain Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Ketua Badan Pengawas Keuangan (BPK) Anwar Nasution, calon Gubernur Bali pemenang Pilgub, Made Mangku Pastika dan sejumlah pejabat provinsi serta kabupaten/kota setempat.
Ribuan wisatawan mancanegara berbaur dengan warga setempat, tampak menyemut sepanjang jalan di kawasan Ubud, saat berlangsungnya prosesi upacara pembakaran jenazah putra tertrua Raja Ubud terakhir itu.
Bade berukuran tinggi 28 meter dengan berat 11 ton diusung oleh tidak kurang 8.000 orang secara bergantian, melalui perjuangan berat menempuh rute sepanjang 1,2 km dari Puri Ubud hingga Setra (kuburan) Desa Adat Ubud.
Jalur ke setra melalui Jalan raya Ubud tersebut dipadati ratusan ribu masyarakat dan wisatawan yang ingin menyaksikan peristiwa langka, unik dan menarik itu.
Tidak hanya warga masyarakat di kawasan Ubud yang ikut terlibat dalam menyukseskan prosesi pengabenan tersebut, namun wisatawan mancanegarapun ikut berperanserta.
Beberapa hiasan dan ornamen bade setinggi 28 meter itu ada yang tercecer dalam perjalanan.
Wisatawan yang memungut hiasan yang tercecer itu mencoba mengenakan di kepalanya yang kemudian diabadikan oleh rekannya menggunakan kamera foto maupun video. Mereka sambil tetap membawa hiasan tersebut menuju kuburan.
Setibanya di kuburan hiasan yang tercecer itu ditaruh di dekat bade setinggi 28 meter sebelum dibakar.
