Alkisah, di sebuah kampung, tersebutlah seseorang yang namanya Pak Udin. Beliau ini adalah orang terkaya di kampungnya. Beberapa waktu yang lalu beliau baru saja menunaikan ibadah haji dari tanah suci Makkah.
Seperti kebiasaan orang-orang lain, segera setelah pulang dari berhaji, beliaupun mengadakan acara di rumahnya. Acara syukuran.
Persiapan acara pun segera dilakukan oleh keluarga Pak Udin. Semua sibuk mempersiapkannya. Sedangkan Pak Udin sendiri sudah “gatal” untuk bercerita pengalamannya ke orang-orang kampung.
Sementara itu, di alam “lain”, terjadilah dialog pemimpin Setan dan anak buahnya.
Bos Setan: “Hari ini adalah ujian kenaikan pangkat bagi kamu.”
Anak buah Setan: “Siap Bos!”
Bos Setan: “Sekarang pergilah ke rumah Pak Udin. Dia baru saja pergi haji. Goda dia sampai dia lupa pada Allah SWT!”
Anak Buah Setan: “Siap Bos!”
Bos Setan: “Kalau kamu berhasil, pangkatmu akan saya naikkan! “
Anak Buah Setan: “Siap Bos!”
Bos Setan: “Sudah sana pergi. Jangan siap bos, siap bos aja!”
Kemudian sang anak buah pun pergi dengan segera ke rumah Pak Udin yang kaya itu. Segera dia mulai melancarkan aksinya, menggoda Pak Udin.
Di rumah Pak Udin, acara pun sudah dimulai. Orang-orang kampung hampir semuanya datang. Setelah acara berdo’a beres, tibalah acara “utama” yakni Pak Udin bercerita pengalamannya selama menunaikan ibadah haji di Makkah. Dengan semangat yang berapi-api beliau bercerita ke orang-orang kampung. Cerita saat dia melakukan sa’i, thawaf, berdo’a di masjidil-haram, mencoba mencium hajar aswad, dan seterusnya.
Setelah acara syukuran beres, anak buah setan kembali ke bosnya.
Anak Buah Setan: “Lapor bos!”
Bos Setan: “Ya, silakan!”
Anak Buah Setan: “Saya sudah berhasil menggoda Pak Udin!”
Bos Setan: “Coba ceritakan keberhasilanmu!”
Anak Buah Setan: “Saya sudah berhasil menjauhkan Pak Udin. Saya sudah berhasil membuat dia lupa pada Allah SWT.”
Bos Setan: “Bagaimana bisa? Bagaimana ceritanya?”
Anak Buah Setan: “Begini bos! Pada saat acara syukuran kemarinnya. Saya sudah membisik ke hati dan pikirannya, menggodanya. Sampai-sampai dia asyik terus-terusan bercerita ke orang-orang kampung, tapi dia lupa sholat Ashar, Maghrib, dan Isya.”
Bos Setan: “Berhasil apanya?”
Anak Buah Setan: “Lho gemana sih bos ini. Pak Udin kan sudah saya buat lupa! Saya berhasil membuatnya lupa sholat!”
Bos Setan: “Goblok kamu ini ya! Lha wong ga digoda sama kamu juga Pak Udin itu ga pernah sholat!”
Sang anak buah setan pun jadi kaget. Dia cuma nyengir kecut! Planga-plongo ga jelas.
Bos Setan: “Mangkanya kalau mau ngegoda itu harus observasi dulu! Harus tanya-tanya dulu! Sia-sia kamu itu saya didik!”
Bos Setan pun marah bukan kepalang. Mengomel terus-terusan selama 24 jam nonstop! Sang Anak buah hanya diam saja, tak bisa berbuat apa-apa, setia mendengar omelan bosnya.: