Upaya untuk menjelek-jelekkan agama Islam, kaum muslim bahkan menyerang pribadi Rasul saw sebenarnya telah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw diutus pertama kali 14 abad silam. Orang-orang arab jahiliyah pada masa itu tidak pernah kehabisan akal untuk menghalang-halangi manusia dari hidayah Allah. Mereka senantiasa menjelek-jelekkan Islam, mengatakan Muhammad saw itu gila, tukang sihir, dukun dan tidak jarang pula memfitnah bahwa ajaran yang disampaikan Muhammad saw itu didapat dari membaca kitab suci agama samawi sebelumnya.
Lain dulu lain pula sekarang. Kalangan barat dan kaum sekuler menggunakan media massa untuk melakukan stigmatisasi negatif dan pembunuhan karakter terhadap Islam. Ajaran Islam yang bertentangan dengan kepentingan penjajahan/hegemoni barat seperti ide penerapan syariat Islam mereka serang habis-habisan. Ajaran tentang jihad-pun selalu mereka kaitkan dengan ide terorisme. Kelompok-kelompok jihad yang pada dasarnya melakukan perlawanan terhadap penjajahan AS, Inggris dan Israel dituduh sebagai teroris. Yang terbaru, cap teroris ini dituduhkan kepada stasiun tv al-jazeera (eramuslim.com) setelah stasiun televisi ini naik daun, dikenal sebagai media yang menyediakan berita berimbang tentang sepak-terjang AS dan sekutunya di Timur Tengah.
Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia, M.Ismail Yusanto mengatakan bahwa sudah ada konnstruksi sebelumnya terhadap kelompok-kelompok Islam. Ketika kekerasan itu tampak dilakukan oleh sebuah kelompok Islam, maka kelompok liberal-sekuler yang berafiliasi dengan media massa sekuler (yang mereka kuasai), pasti akan menghamtam kelompok Islam tersebut habis-habisan. Mereka menuding Islam sebagai kelompok yang pro kekerasan, kelompok bandit, kriminal dan sebagainya. (Saya jadi teringat tulisan sdr. Irxxx di FBI yang mengatakan bahwa Muhammad adalah akar dari terorisme orry :) .
Tapi coba anda semua perhatikan ketika kekerasan tersebut dilakukan oleh selain umat Islam, misalnya polisi, mahasiswa atau mungkin pendukung sebuah partai politik tertentu. Adakah yang menggugat mahasiswa karena mereka telah bertindak anarkis di depan gedung DPR dan membakar mobil plat merah di depan atmajaya? Ataukah ada nggak yang mempersoalkan eksistensi Partai Golkar karena anarkisme yang dilakukan pendukung partai tersebut dalam kisruh pilkada di Maluku Utara? Pendukung PDIP di Tuban?
Bahkan kematian seorang calon pemimpin bangsa, seperti Maftuh Fauzi saja dianggap biasa-biasa saja. Coba bandingkan dengan insiden Monas. Peristiwa tawuran kecil yang hanya menyebabkan sedikit orang terluka sampai mengundang Presiden SBY menggelar jumpa pers beberapa jam setelah kejadian, kayak negara dalam keadaan genting saja. “Saya minta hukum ditegakkan dan berikan sanksi hukum secara tepat. Negara tidak boleh kalah dengan perilaku-perilaku kekerasan”, ujar Presiden SBY dalam jumpa pers di Istana Negara Senin (2/6).
Adanya langkah politik dari pemerintah tersebut memberikan angin segar bagi musuh-musuh Islam. Secara serentak mereka mengumandangkan koor: Bubarkan FPI! Tolak anarkisme!! Bahkan hampir saja terjadi konflik horizontal antar umat Islam ketika Banser2 dan pasukan berani mati pro gusdur “mengisi ilmu kebal” untuk memburu dan memaksa bubar FPI, yang dianggap sebagai biang kekerasan.
ISLAM=KEKERASAN?
Banyak sekali kita jumpai tudingan atau tuduhan-tuduhan palsu bahwa agama Islam disebarkan lewat pedang, bahwa Islam menghalalkan peperangan dalam penyebaran ajarannya, memerintahkan pembunuhan terhadap kaum kafir/umat non Islam dan berbagai tindak kekerasan/terorisme yang selalu dilekatkan kepada Islam. Mengutip dari KH.Ahmad Sarwat dalam rubrik konsultasinya di eramuslim.com bahwa seorang sejarahwan Dr. Muhammad Imarah pernah melakukan investigasi dan hitung-hitungan berapa korban jiwa yang ada dalam peperangan selama Nabi Muhammad saw menjadi Rasul. Ternyata dari 20-an perang besar yang dipimpin Rasul saw korban jiwa tercatat hanya 386 orang saja, itupun sudah dihitung baik dari pihak Muslim maupun kafir. Bayangkan, meski ada ayat yang memerintahkan perang dan membunuh orang kafir harbi (orang kafir yang memerangi/menyerang umat Islam) nyatanya korban jiwa hanya 300-an orang.
Jumlah tersebut tentu masih kalah jauh jika dibandingkan dengan perang saudara antara Katholik vs Protestan yang menelan korban jiwa 10 juta orang. Seorang filsuf Perancis, Voltaire (1694-1778) menyebut bahwa korban nyawa 10 juta jiwa yang terjadi di abad pertengahan tersebut telah sama dengan jumlah 40% penduduk Eropa Tengah.
Atau mungkin anda ingat pengusiran suku Indian, sebagai penduduk asli di benua Amerika oleh kaum pendatang (kulit putih), dimana pada tahun 1830 lahir UU Indian Removal Act yang menyebabkan 70.000 indian tewas dan terusir dari tempat tinggalnya.
Masihkah anda pura-pura tuli dan menutup mata atas kejahatan terbesar dalam sejarah peradaban umat manusia, dimana pada tahun 1945 Amerika (yang anda puja-puja sebagai penegak HAM) menjatuhkan bom atom di Hirosima dan Nagasaki ? 140 ribu penduduk tak berdosa Hirosima meninggal oleh bom atom yang diberi nama “little boy” tersebut. Sedangkan korban di Nagasaki tercatat 70 ribu jiwa. Angka tersebut belum termasuk mereka yang luka, cacat ataupun terkena radiasi nuklirnya. Pengeboman tersebut dilakukan resmi oleh pemerintah AS pimpinan Presiden F.D.Rosevelt. Sejarah mencatat untuk pertama kalinya penemuan besar tenaga nuklir digunakan sebagai senjata pemusnah massal.
Untuk masa sekarang, AS adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kematian 1 juta warga Irak dan ratusan ribu rakyak Afghanistan. Jadi siapakah sebenarnya biang kekerasan dan kehancuran peradaban umat manusia? Masihkah anda semua menuduh umat Islam sebagai teroris yang haus darah?
Walhasil, tuduhan-tuduhan dan fitnah keji terhadap umat Islam hanyalah merupakan stigmatisasi dan pencitraan negatif atas Islam dan Kaum Muslim untuk menjaga kelangsungan hegemoni dan penyebaran ideology kapitalisme mereka. Mereka tentunya amat takut terhadap kebangkitan Islam yang akan mampu menegakkan kekhilafahan Islam yang akan membentang dari Spanyol sampai Indonesia. Akan tiba nanti saatnya dimana umat Islam bangkit dan bersatu memimpin dunia. Wahai kaum muslim, sambutlah KHILAFAH……..