Di dalam al-Quran, setiap kali terdapat nama Isa, maka secara otomatis disebutkan nama Maria, yang biasa disebut dengan ‘Isa ibnu Maryam. Padahal, kita tidak mendapatkan utusan Tuhan lainnya yang bila disebutkan namanya bergandengan dengan nama orangtuanya. Misalnya, Nuh, Luth, Sulaiman, Yusuf, dan nama Muhammad sendiri tidak disebutkan secara bergandengan dengan nama ibunya, Aminah. Tetapi di dalam al-Quran, nama Isa dan Maria selalu disebutkan secara bersamaan. Di mana ada nama Isa, di situ pasti disebutkan nama Maria.
Hal tersebut dapat dipahami betapa pentingnya kedudukan Bunda Maria di dalam Islam. Ada beberapa tokoh lainnya yang dijadikan nama surat, antara lain: Yunus, Yusuf dan Ibrahim. Maria merupakan satu-satunya sosok perempuan yang diabadikan al-Quran menjadi nama salah satu surat.
Sebagaimana penyebutan Bunda Maria sebagai nama surat, nama-nama tersebut menempati kedudukan yang mulia dalam Islam, karena membawa pesan-pesan profetis yang dapat memberikan inspirasi bagi kemanusiaan. Pengorbanan, keberanian, kejujuran dan keberpihakan terhadap kaum lemah merupakan nilai-nilai yang melekat pada diri tokoh-tokoh tersebut.
Bagi kalangan Muslim, beriman kepada Isa al-Masih sama halnya dengan beriman kepada Maria yang telah melahirkan dan mengasuhnya.