Tiada Dualitas
Ketika cinta Hallaj mencapai puncaknya
menjadi musuh bagi dirinya, sirnalah dia
katanya: "Akulah Tuhan"
artinya: "Aku telah sirna"
Tuhan yang ada, yang lain tiada.
inilah batas kerendahan hati dan puncak kehambaan
artinya: "Hanya Dia yang ada"
membuat pernyataan yang salah dan menjadi bangga
dengan mengatakan: "Engkau Tuhan dan aku hamba"
dalam hal ini kau tegaskan eksistensimu sendiri
dan dualitas hasilnya
jika kau katakan: "Dialah Tuhan"
dualitas jua hasilnya
karena tak akan ada Dia tanpa aku
Puisi di atas adalah puisi yang disampaikan oleh Jalaluddin Rumi. Pada puisi itu Rumi menjelaskan bahwa tauhid yang sejati adalah tauhid tanpa dualitas. Artinya orang yang benar-benar mengakui bahwa Tuhan itu Yang Maha Esa, berarti orang itu menerima kenyataan bahwa dirinya sendiri itu tidak ada.
: