Allah menurunkan kepada Nabi Musa as, sembilan Luh (kepingan batu bertuliskan firman-Nya). Tujuh diantaranya Dia perintahkan kepada Musa as untuk diserukan kepada kaumnya, sedangkan sisa dua Luh lainnya khusus untuk Nabi Musa as, sebab akal manusia tidak akan dapat mencerna isi dua Luh tersebut.
Luh yang diperintahkan untuk diserukan kepada kaumnya itu berisi ilmu insan-insan terdahulu dan yang akan datang. Tujuh Luh tersebut terbuat dari marmer, sedangkan dua Luh lainnya terbuat dari cahaya. Karena hati kaum Musa as sangat keras karenanya Luh tersebut dari batu, masing-masing Luh bertuliskan perintah ketuhanan.
7 Luh tersebut :
LUH PERTAMA :
Luh Cahaya, dinamakan demikian, karena di dalam luh tersebut dominan terkait masalah Nur (cahaya).
Dalam Luh Cahaya ini, dipaparkan inti kajian tentang sifat-sifat Allah, ke –Esa-an dan ke-Tunggal-an, berikut pen-Suci-an Allah secara mutlak serta hukum-hukum produk Allah yang berbeda dengan hukum Wadh’i (hukum produk mahkluk).
Terdapat dalam Luh Cahaya ini, tentang sisi ketuhanan Allah dan kuasa-Nya, yang terpancarkan dalam cahaya asma-asma dan sifat-sifat-Nya yang kesemuanya itu terpancarkan dari Allah yang Maha Tinggi dan Maha Suci.
LUH KEDUA :
Luh Petunjuk, di dalamnya terkandung warta-warta ketuhanan, utamanya tentang hakekat Allah, inilah yang disebut ilmu intuisi (dzauq) atau gambaran cahaya ilham di kalbu para insan beriman.
Cahaya ilham dalam wujud ilham, adalah merupakan rahasia-Nya yang banyak membuat terpesona hamba-Nya dan menjadikan hamba tersebut menjadi sahdu bersama-Nya, itulah sejati cahaya ketertarikan Ilahi, yang menuntun para arif kepada penglihatan alam ketinggian, melalui jalan ketuhanan, yaitu titian jalan Allah.
Dalam Luh ini diwartakan juga, mengenai ilmu Kasyf (intuisi) tentang situasi agama-agama dan para pemeluknya yang ada di zaman dahulu dan yang akan datang. Dan terdapat pula ilmu alam Malakut, yaitu alam ruh-ruh serta alam Jabarut, yaitu alam Penguasa ruh-ruh dihadirat Sang Maha Qudus.
Luh ini juga membahas ilmu Barzah, terjadinya hari kiamat dan kebangkitan, neraca (timbangan), dan surga-neraka. Terdapat pula warta ihwal para malaikat, rahasia-rahasia ketuhanan yang ditaruh pada diri para hamba yang dipilih-Nya.
LUH KETIGA
Luh Hikmah, di dalam terkandung pengetahuan tentang prosesi suluk (jalan menuju Allah), melalui “jalan” Tajjali, Dzauq (intuisi), bersitan-bersitan suci ketuhanan, dari pelepasan dua sandal berikut pertumbuhannya, kedudukan pohon dan penglihatan api di malam hari yang gelap gulita serta rahasia-rahasia ketuhanan lainnya.
Luh ini juga mewartakan tentang asal usul ilmu perbintangan (astronomi) dan ilmu alam, ilmu misteri perpohonan dan rahasia bebatuan, luh ini juga mewartakan kekhususan (kelebihan) bani Israel yang sangat kampiun menguasai ilmu rahasia ketuhanan.