Tanggul Situ Gintung yang jebol dan menewaskan 99 orang pada 27 Maret 2009, meninggalkan banyak kisah misteri, salah satunya penunggu Situ Gintung yakni seekor Buaya Putih yang meminta tumbal.
Situ Gintung itu sudah ada sejak pemerintah kolonial. Sekitar tahun 1933, Belanda membangunnya sebagai tadah hujan untuk pengairan sawah.
Kala itu, luas situ mencapai 33 hektare dengan kapasitas tampungan air 2,1 juta meter kubik. Kini luasnya sudah susut menjadi 21 hektare.
Di sekeliling situ, sawah menghampar indah. Pepohonan rindang pun meneduhkan penghuninya. Sementara satu pulau mungil terpaku di tengah danau.
Legenda buaya putih menjadi cerita turun menurun yang tak pernah lepas dari Situ Gintung. Konon, buaya itu adalah jelmaan nenek tua penjaga situ.
Sesekali buaya itu muncul di tengah danau dan memangsa penduduk sekitar sebagai tumbal.
Ada juga warga yang percaya cebolnya Tanggul Situ Gintung yang menewaskan 99 orang tersebut menjadi tumbal penjaga situ.
https://www.reqnews.com/the-other-side/47624/di-balik-keindahannya-situ-gintung-menyimpan-cerita-misteri-buaya-putih-sang-penunggu