"Betapa gigihnya para sesepuh Sunda zaman dahulu menggali apa yang terjadi dalam perjalanan panjang sejarah bangsa kita. Dan itu terungkap melalui pemahaman-pemahaman dalam pedoman hidup, sebuah warisan berharga sebagai pegangan dari pemimpin terendah hingga pemimpin tertinggi. Kita mulai dari pemimpin keluarga. Ada peribahasa gagade bari nyarande (1). Setiap orangtua, pasti senantiasa mendambakan anaknya maju, jauh melebihi kemajuan yang dicapai oleh orangtuanya.
Kata ayahnya -”Kilangbara atuh, bapa jadi patani, maneh mah kudu jadi pamingpin-” (2). Jawab anaknya,"Atuh, Pa. Piraku bapa ngongkosan abdi, ngaluarkeun ongkos langkung tina kabutuhan bapa" (3). Kata ayahnya,"Keun bae bapa mah gagade bari nyarande ge, asal hidep bisa leuwih ti bapa" (3). Itu adalah contoh kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang ayah. Pemimpin yang berani berkorban untuk kemajuan anaknya. Pemimpin harus seperti itu, ia harus lebih mementingkan kesejahteraan dan kemajuan anak buahnya.
Jangan jadi pemimpin yang nyalindung ka gelung. Tergantung pada orang lain, tidak punya sikap. Coba kita guar (5) istilah haripeut ku teuteureuyeun. Itu kan gambaran keserakahan. Kalau jadi pemimpin jangan haripeut ku teuteureuyeun. Artinya, jangan serakah, jangan korupsi atau kolusi. Begitu kira-kira. Kemudian istilah kejot borosot. Anak-anak sekarang mungkin tidak mengenal ungkapan itu. Maksudnya; seorang pemimpin janganlah mengambil keputusan cepat atau tergesa-gesa.
Begitu banyak ungkapan-ungkapan yang sesungguhnya bukan sekadar ungkapan, istilah, atau peribahasa, sebab kalau dihayati ternyata memiliki makna yang dalam sebagai pedoman hidup. Dan kalau petuah para sesepuh itu dijalankan, dilaksanakan, akan terasa manfaat dan dampaknya, baik bagi pemimpin keluarga atau pemimpin yang lebih tinggi lagi. Saya kira sangat banyak ungkapan-ungkapan Sunda yang bisa dijadikan pedoman untuk dikonsepkan, sehingga Kepemimpinan Sunda tetap berpijak pada filsafat kasundaan".
Terjemahan bebas:
(1) Menggadaikan barang-barang sambil bersandar. Nyarande itu posisi duduk dengan bersandar untuk menopang tubuh. Dalam konteks peribahasa ini bisa diartikan mencari sandaran untuk menopang kondisi ekonomi yang mungkin sangat pas-pasan.
(2) Kalau bapak hanya jadi petani, kamu mesti jadi pemimpin.
(3) Bagaimana mungkin Bapak memberi saya bekal (begitu banyak), sehingga mengeluarkan uang melebihi kebutuhan Bapak sendiri?
(4) Tak apa-apa bapak gagade bari nyarande juga, asalkan ananda bisa lebih (berprestasi) daripada bapak.
(5) Ungkapkan lebih jauh untuk mengambil pelajaran.
---------
frase nyalindung ka gelung, tidak mau berusaha, menyandarkan, diri kepada pendapatan sang istri, atau mertua.
nyalindung artinya berlindung, menyerahkan, mempercayakan hidup terhadap sesuatu atau kepada seseorang kerna yang di gelung itu biasanya istri.
haripeut ku teuteureuyeun
haripeut itu dengan segera, tergesa2, dengan sungguh2 mengerjakannya, tidak peduli dengan jalan apapun.
teuteureuyeun artinya apapun yang akan dimakan, disini maxud dan tujuannya adalah harta atau kekayaan.
tapi maksud paribasa disini adalah seperti di telah diulas diatas jangan korupsi.
kejot borosot.
maksudnya dipaksakan, tanpa mempertimbangakan lebih dulu.
kejot itu artinya mencabut dengan paksa
borosot artinya keluar, atau lahir