dalam kitab suci juga terdapat pola2 mendasar dari teori2 ilmiah karena bersifat universal.
seperti halnya surat pertama yang turun yaitu "bacalah" bukankah mengandung hal yang ilmiah?
banyak lagi seperti itu
Dalam banyak kasus, pertarungan agamawan dengan fakta ilmiah lebih banyak dimenangkan oleh fakta ilmiah. Bisa difahami karena agama memiliki kelemahan fundamental untuk didiskusikan, yatu iman. Iman sulit untuk didiskusikan karena lemah dalam hal obyektifitas fundamental.
agama mana nih bro yg dimaksud? :
semua agama?tolong diperinci dan di tulis contohnya
ya dalam banyak hal banyak agama pola nya spt ini...detailnya mungkin terlalu panjang disini, tapi... hei itu gunanya internet bro..kalau anda nasrani saya kira kisah2 zaman pra renaissance bisa dijadikan bahan studi anda ...kalau anda muslim saya kira anda bisa cari riwayat hidup tokoh2 yang berorientasi pada "rasionalitas yunani" (ibnu rusydi, ibnu sina cs) ... i am myself a student so kita bisa belajar bersama...
kalau kelemahan fundamental obyektifitas saya kira itu berlaku untuk suatu term yang disebut "keyakinan"...apapun keyakinan itu ...sorry no offence..kadang2 gak mudah untuk bicara soal "kelemahan" keyakinan karena "keyakinan" seseorang sudah memiliki aksiomanya sendiri, yaitu kebenaran absolut dan bisa self claimed tanpa perlu pembuktian obyektif !... Ini saya kira agak beda dengan kebenaran ilmiah yang selalu menyatakan kebenaran itu selalu bersifat relatif dan obyektif. Itu sebabnya dalam hal kebenaran ilmiah selalu ada ruang untuk didiskusikan, diteliti, diverifikasi, divalidasi..dll yang saya kira gak perlu saya jelaskan karena itu yang selalu diajarkan mulai dari SD sampai S3 bahkan sampai bekerja.