Pembaharuan Melalui Kelahiran Baru
Pada saat kita memikirkan mengenai keselamatan dalam Kristus, biasanya kita
hanya memikirkan tentang akibat dari percaya kepada Dia bagi kehidupan kekal
kita. Hal ini penting, namun untuk lebih tepatnya, saat ini kita perlu
memfokuskan dengan lebih teliti pada kepentingan kebalikan dari kejatuhan dan
akibatnya pada karakter manusia dalam hal pengetahuan dan moralitas.
Tuhan Yesus mengatakan kepada Nikodemus persyaratan untuk memasuki kerajaan
Allah dengan mengatakan sebagai berikut:
Kamu harus dilahirkan kembali (#/TB Yoh 3).
Kelahiran baru harus terjadi pada diri orang tidak percaya. Sebagaimana ia telah
lahir di dalam Adam demikian pula ia telah jatuh dalam belenggu dosa, sebagai
suatu permulaan, kelahiran baru harus terjadi. Paulus menyatakannya sebagai
berikut:
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah
berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (#/TB 2Ko 5).
Pada saat kita diselamatkan dari dosa-dosa kita, kita tidak hanya dilahirkan
baru secara pribadi; namun kita memasuki suatu ruang lingkup keberadaan yang
baru (ciptaan yang baru). Oleh karena itu, seluruh kehidupan orang percaya
adalah untuk mengalami perubahan yang berawal dari kelahiran baru.
Paulus menggunakan istilah "ciptaan yang baru" dalam pengertian suatu perintah
oleh karena hal ini menunjuk kepada hubungan penebusan dengan asal mula keadaan
ciptaan sebeluh kejatuhan. Pada saat dunia dan manusia mulai diciptakan mereka
belum dicemari oleh dosa. Namun sebagai akibat dari manusia yang memilih untuk
berdiri sendiri terlepas daripada Allah, maka seluruh ciptaan telah jatuh ke
dalam dosa. Pekerjaan penebusan dari Kristus dapat dikatakan merupakan
pembaharuan manusia dan dunia untuk dapat kembali kepada posisi mereka yang
semula pada waktu pertama diciptakan.
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan
yang sesungguhnya (#/TB Efe 4).
dan telah mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui untuk
memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya (#/TB Kol 3).
Orang-orang percaya dalam Kristus diperbaharui menurut sifat mereka yang semula
sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar Allah. Mereka diberikan
kebenaran, kesucian, dan pengetahuan yang benar, di mana semua itu telah hilang
pada waktu kejatuhan. Perhatian khusus harus diberikan pada fakta bahwa
pembaharuan melalui kelahiran baru tidak hanya meliputi sebagian dari manusia.
Melainkan meliputi seluruh karakternya, bahkan proses berpikirnya.
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun
oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan dan menaklukkannya kepada
Kristus (#/TB 2Ko 10).
Orang-orang Kristen pada kenyataannya diperbaharui sampai pada tahap tertentu
dalam setiap aspek pribadi mereka kepada keberadaan asal mula sebelum kejatuhan.
Kita tidak diselamatkan untuk sekedar berada dalam keadaan yang manis dan
menyenangkan. Namun kita diperbaharui sebagai ciptaan baru dan dikembalikan
kepada asal mula keberadaan kita sebagai gambar Allah melalui kelahiran baru.
Sebagai gambar Allah yang telah direstorasi, manusia yang telah ditebus
merindukan untuk melakukan apa yang adil pada wahyu Allah dalam semua ciptaan
dan Firman Tuhan. Dia menyadari bahwa tidaklah cukup hanya mengetahui bahwa
hujan merupakan kondensasi dari air yang menguap. Maka dia akan bertanya apakah
hujan itu dan bagaimana ia menyatakan karakter dan kehendak Allah. Apabila tidak
ada dosa, hal ini tidak akan menjadi masalah. Manusia cukup hanya mengamati
dunia dan mengenal Allah melaluinya. Namun oleh karena dosa "maka diperlukan
penolong yang lebih baik ditambahkan untuk memimpin kita pada Pencipta alam
semesta ini secara langsung."
Penolong yang lebih baik adalah Firman Tuhan. Orang Kristen berkewajiban
mendedikasikan diri untuk menyelidiki Firman Tuhan oleh karena kebenaran di
dalamnya akan memimpin kita kepada pengetahuan akan keselamatan. Dan
kebenaran-kebenaran itu juga akan memimpin kita kepada pengetahuan akan ciptaan
menurut apa yang diwahyukan oleh Allah dan kehendak-Nya atas manusia. Ini tidak
berarti bahwa Alkitab menjadi suatu buku pedoman dari ilmu pengetahuan alam.
Dengan kata lain sepertinya orang Kristen tidak perlu lagi melihat pada dunia
dan cukup hanya dengan membaca Alkitab untuk menemukan kebenaran ilmiah.
Firman Tuhan memberikan prinsip-prinsip dasar secara umum di mana semua
penyelidikan akan dunia ini harus berdasarkan atasnya. Misalnya pengetahuan yang
sejati mengenai hujan menyatakan kepada kita akan kemurahan Allah dan bagaimana
Allah mengharapkan kita untuk memperlakukan musuh kita dengan kebaikan (#/TB Mat 5
dan seterusnya). Tentu saja penyelidikan secara ilmiah pada sifat dari hujan
akan secara intensif menjelaskan pengertian orang Kristen akan hal-hal ini namun
pengetahuan yang benar dari hujan ditemukan berdasarkan penyelidikan yang
didasarkan pada Firman Tuhan dan dipimpin oleh Firman Tuhan.
Sebagai ciptaan yang telah diperbaharui, orang Kristen merindukan untuk
mempertahankan fakta perbedaan Pencipta dengan ciptaan dalam hal pengetahuan dan
moralitas. Sehingga orang Kristen dapat memberikan perlakuan yang tepat pada
wahyu Allah.
sumber : sabdanet