Baru-baru ini publik digemparkan dengan kabar hilangnya seorang pendaki bernama Muhammad Gibran Arrasyid (14 tahun) di Gunung Guntur, Jawa Barat.
Gibran akhirnya ditemukan di kawasan Curug Koneng (Cikoneng) usai dilaporkan 5 hari menghilang.
Tim SAR, para pendaki, bahkan Komandan Koramil Tarogong, Kodim 0611, Garut pun tak menampik adanya misteri ataupun kejadian yang tidak masuk akal terkait penemuan pendaki yang hilang di Curug Cikoneng.
"Kalau yang waktu itu (Afrizal, kejadian pada Juli 2020) kan ditemukan dalam kondisi telanjang, kalau Gibran ini saat ditemukan masih berpakaian terakhir yang ia pakai. Mulai jaket, celana, namun tidak menggunakan alas kaki," terang Komandan Koramil Tarogong, Kodim 0611 Garut, Kapten Inf Dedi Saepuloh yang juga ikut dalam pencarian Gibran, dikutip Minggu, 26 September 2021.
Yang anehnya, kedua pendaki hilang itu sama-sama ditemukan di sekitar Curug Koneng. Curug Koneng ini lokasinya hanya 750 meter dari pos 3.
Saat Gibran dan Afrizal hilang, posisi terakhir mereka sama-sama di pos 3 juga. Dan mereka sama-sama hilang saat malam hari.
Keanehan demi keanehan yang terjadi ini membuat publik semakin penasaran dengan Curug Koneng. Dan ternyata, Curug Koneng ini memang bukan lokasi sembarangan.
Menurut pengakuan masyarakat setempat, sepanjang sejarahnya, tempat ini selalu lekat dengan sejumlah mitos dan hal mistis.
Curug Koneng kini lebih dikenal dengan nama Curug Bidadari. Warga setempat menyebut Curug Bojong Koneng, sebagaimana nama desa tempat keberadaan air terjun tersebut. Namu kemudian, namanya diubah.
Di balik perubahan nama tersebut, ternyata ada kisah menarik. Menurut cerita warga setempat, di air terjun ini pernah muncul pelangi. Warga percaya, pelangi merupakan jembatan untuk bidadari yang akan mandi di air terjun tersebut. Jadilah air terjun tersebut dinamakan Curug Bidadari.
Ada juga yang menyatakan perubahan nama tersebut terjadi setelah pihak pengelola menata kawasan air terjun menjadi destinasi wisata yang lebih menawan dan eksotis.
"Dulu warga kampung menamakan Curug Bojong Koneng. Namun nama tersebut diubah menjadi Curug Bidadari, setelah manajemen Sentul Paradise Park menata kawasan air terjun ini lebih modern,” kata Asep, seorang pekerja di sana.
Saat dilakukan penataan terhadap kawasan air terjun, Asep pun menceritakan bahwa ada seorang pekerja kontraktor yang sempat melihat sosok makhluk astral.
Konon, sosok tersebut berwujud wanita cantik seperti bidadari. Mulai dari situlah, pihak pengelola menyebut air terjun tersebut Curug Bidadari.
Selain keindahan dan keasrian panorama alam pegunungan, Desa Bojong Koneng, tempat keberadaan Curug Bidadari, memiliki daya tarik lain yakni keberadaan situs sejarah masa lalu.
Di sana, tepatnya di bawah kaki Gunung Pancar terdapat sebuah petilasan Oyot Lmut, penyiar agama Islam.
"Ada satu tempat petilasan Oyot Lmut. Setiap malam satu suro atau kliwon, banyak peziarah dari Jakarta datang dan berdoa," ujar Asep.
Sampai sekarang, lokasi yang dikeramatkan tersebut pun masih berdiri dengan baik. "Kita selalu menjaga dan merawat," tandasnya.
https://www.reqnews.com/leisure/40028/menguak-sejarah-curug-koneng-yang-lekat-dengan-mistis-lokasi-ditemukannya-gibran-usai-5-hari-hilang