Turki dikabarkan tertarik membeli vaksin Nusantara yang dikembangkan di Indonesia. Turki berencana memesan sebanyak 5,2 juta dosis vaksin Nusantara.
Ketertarikan Turki akan vaksin Nusantara ini dibenarkan oleh Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga Prof. Chairul Anwar Nidom.
"Saya dapat informasi dari Dokter Terawan Agus Putranto, bawa ada keinginan dari negara Turki membeli vaksin Nusantara," katanya pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Namun Chairul tidak tahu apakah nanti pembelian akan dilakukan secara G to G (antarpemerintah) atau antar business to business (transaksi bisnis).
Tidak hanya ingin membeli, Turki bahkan menawarkan uji klinik untuk fase 3 vaksin Nusantara dilakukan di negara tersebut.
Faktor yang mendorong Turki meminati Vaksin Nusantara karena memang menguntungkan mereka.
"Untuk Turki, vaksin Nusantara ini justru menguntungkan, karena terus terang bahwa vaksin Nusantara ini dari aspek risiko toksisitas (keracunan), faktor sosial agama itu kan nggak ada masalah. Jadi kalau dia bisa menangkap itu, paling tidak negara Islam akan di-cover sama Turki," katanya.
Dengan demikian, secara ekonomis, ia berpendapat bahwa vaksin Nusantara merupakan potensi bagi Indonesia.
Untuk diketahui, berdasarkan pengamatan aspek sains, pada uji klinik fase 1 dan 2 vaksin Nusantara, tidak ditemukan masalah, bahkan para relawan merasa lebih nyaman usai penyuntikan vaksin Nusantara.
"Perbedaannya, vaksin Nusantara karena sel dendritik itu tidak terjadi inflamasi, sementara vaksin yang konvensional ini akan terjadi inflamasi"
https://www.reqnews.com/news/38318/who-rilis-jurnal-vaksin-nusantara-turki-berminat-beli-52-juta-dosis