
MerahPutih.com - Sebanyak 5 dari 54 pengungsi korban gempa Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, dinyatakan reaktif COVID-19. Hal itu diketahui usai jalani rapid test antigen di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo, Kamis (21/1).
"Sebanyak lima orang pengungsi korban gempa Sulawesi Barat reaktif dari hasil rapid test antigen," ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Kamis (21/1).
Pengungsi korban gempa reaktif, kata Rudy, dikarantina di Solo Techno Park (STP) Solo selama 14 hari. Ia mengaku awalnya berencana membawa lima orang positif tersebut di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Keputusan tersebut berubah dan lima orang reaktif dikarantina di STP untuk sementara. Mereka kami test swab dulu besok (Jumat). Kalau benar positif dan tanpa gejala baru dibawa ke Donohudan," tutur dia.
Rudy menjelaskan sebanyak 49 orang yang tidak positif tetap dilakukan karantina untuk dilakukan tes swab. Hal itu bagian dari tracking untuk memastikan mereka benar-benar sehat.
"Kami berharap hasil tes swab negatif semua supaya mereka bisa nyaman mengungsi di tempat saudaranya," papar dia.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 102 orang korban gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat diberangkatkan mengungsi ke Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut perinciannya 54 orang tujuan Jawa Tengah dan 48 orang Jawa Timur.
Selain itu, ada 14 orang yang batal pulang karena positif rapid test antigen saat hendak berangkat dari Makassar.
Sumber: Link