
MerahPutih.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta penangananan pengungsian warga yang terdampak gempa bumi Sulawesi Barat agar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah penularan dan mengantisipasi adanya potensi risiko penyebaran virus COVID-19 di tempat pengungsian.
"Kelompok rentannya harus kita lindungi karena ada COVID-19,” jelas Doni, Minggu (17/1).
Menurut dia kelompok rentan adalah bagi mereka yang berusia lanjut, warga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas, balita dan anak-anak.
Selain itu, Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 itu juga memberikan dukungan berupa alat test cepat antigen. Tujuannya untuk memeriksa dan menelusuri adanya penularan di lingkungan pengungsian.
“Nanti akan ada proses swab antigen, untuk kita menjamin para pengungsi tidak terpapar COVID-19,” kata Doni.
Apabila terdapat warga pengungsi yang reaktif swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat.
Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban Gempa Sulbar yang diperkirakan masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Syamsu Ridwan menuturkan, untuk mempermudah pencarian korban, Mabes Polri sudah menerjunkan 15 orang personel Polisi satwa dan 6 ekor anjing pelacak.
Dia mengharapkan melalui anjing pelacak itu bisa ditemukan posisi korban yang diduga masih tertimbun material tanah di lokasi bencana sehingga bisa ditindaklanjuti oleh tim gabungan.
“Semoga anjing pelacak ini bisa membantu menemukan jika masih ada korban yang tertimbun”, tutur dia.
Dari pantauan langsung di rumah sakit Mitra Manakarra Mamuju yang menjadi salah satu lokasi terparah, personel Polisi Satwa mengidentifikasi masih ada kemungkinan korban yang tertimbun di reruntuhan bangunan.
Sumber: Link