
Tanpa terasa sudah 6 bulan anak-anak kita menjalani pembelajaran jarak jauh dari rumah. Pemerintah Indonesia, melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan membuat program belajar dari rumah yamg disiarkan oleh TVRI. Stasiun televisi nasional yang berdiri sejak 24 Agustus 1962 ini berkomitmen untuk menjadi media pemersatu bangsa.
Salah satunya adalah dengan menyajikan Program Belajar dari Rumah sebagai alternatif media belajar bagi anak-anak Indonesia yang kesulitan melaksanakan KBM online, karena kendala sinyal. Sedangkan, siaran TVRI bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia, hingga ke pelosok daerah. Program Belajar bersama TVRI ini berlangsung selama 3 bulan, sejak 13 April 2020. Menyajikan materi pelajaran untuk semua tingkat pendidikan dengan jadwal sebagai berikut:
- Jam 08.00-08.30 untuk tingkat pendidikan PAUD
- Jam 08.30-09.00 untuk tingkat pendidikan SD kelas 1-3
- Jam 10.00-10.30 untuk tingkat pendidikan SD kelas 4-6
- Jam 10.30-11.00 untuk tingkat pendidikan SMP
- Jam 14.00-14.30 untuk tingkat pendidikan SMU
Selain itu, terdapat juga materi parenting sebagai panduan bagi orang tua yang menemani anak-anak belajar dari rumah. Tayangan ini berlangsung dari hari Senin hingga Jumat, seperti layaknya anak-anak sekolah. Di akhir materi, anak-anak diberikan tugas yang harus dikumpulkan ke guru kelasnya masing-masing. Dalam pelaksanaan Program Belajar bersama TVRI ini, ada tantangan yang harus menjadi perhatian, yaitu.
- Durasi Yang Singkat
Durasi penayangan Program Belajar tergolong singkat, hanya berkisar tiga puluh menit hingga satu jam. Ini kurang maksimal untuk menyampaikan materi pembelajaran pada anak-anak.
- Materi Yang Utuh
Dengan durasi yang singkat, TVRI diharuskan menyampaikan materi pembelajaran secara utuh dalam sekali tayang. Artinya, anak-anak harus mendapat penjelasan tentang bab yang dibahas secara lengkap.
Setelah berlangsung Program Belajar bersama TVRI ini, lalu apa yang harus dilakukan orang tua, murid dan guru? TVRI bersama Unicef melakukan evaluasi terhadap program belajar ini. Hasilnya, sebanyak 99% guru di Indonesia mengetahui program ini, dan 94% dari jumlah tersebut, pernah menyaksikan siaran Program Belajar tersebut. Melalui survey ini juga didapat masukan dari kalangan guru, siswa, dan orang tua. Di antaranya adalah masukan untuk menambah durasi tayangan, sehingga penyampaian materi menjadi lebih lengkap. Misalnya, dengan menambahkan contoh latihan soal, sehingga penerapan materi pelajaran menjadi lebih mudah.
Para orang tua juga menyarankan ada tambahan materi life skill buat anak-anak. Seperti ketrampilan ringan berbahan sederhana, atau life skill lainnya. Akan tetapi, ada sedikit catatan yang harus diperhatikan oleh semua pihak. Program Belajar bersama TVRI ini membutuhkan kerja sama antar orang tua dan guru. Orang tua bertugas mendampingi anak-anak menyaksikan siaran Program Belajar, dan memastikan mereka mengerjakan tugas yang diberikan.
Selanjutnya, guru yang bertugas memeriksa hasil pekerjaan anak-anak, dan memotivasi mereka untuk mengerjakan tugas-tugas lainnya. Dengan demikian, terjadi kesinambungan antara pemerintah yang menyediakan program, orang tua yang mendampingi, serta guru yang mengevaluasi hasil belajar anak. Jika, salah satu pihak mengabaikan kewajibannya, maka Program Belajar bersama TVRI ini akan menjadi kurang maksimal. Sayang sekali, bukan?
Anak-anak juga perlu mendapatkan kisi-kisi soal ujian sekolah SD, hingga mereka bisa menyiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi ujian nasional. Pandemi yang melanda seluruh dunia, hendaknya tidak menjadi halangan bagi anak-anak untuk tetap mendapatkan pendidikan yang baik. Anda tentu setuju dengan pernyataan ini, bukan?