
HOTS (Higher Order Thinking Skills) merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir tingkat tinggi ini mengacu pada keterampilan berpikir logis, kritis, kreatif, dan problem solving secara mandiri. Pengembangan pembelajaran berorientasi pada HOTS merupakan programyang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan.
HOTS akan diterapkan pada seluruh jenjang pendidikan di Indonesia, termasuk tingkat Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu, sangat penting bagi para guru maupun orang tua untuk memahami pola penilaian pada penerapan HOTS. Ada 5 jenis kemampuan siswa yang diuji dalam soal HOTS SD yang terangkum dalam instrumen penilaian HOTS. Berikut penjelasannya.
5 Instrumen Penilaian HOTS yang menguji kemampuan siswa.
1. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi bukanlah kemampuan untuk mengingat, mengetahui, atau mengulang. Kemampuan berpikir tingkat tinggi berarti kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making).
Hal tersebut menjadi alasan mengapa jawaban soal-soal HOTS pada bank soal ujian sekolah SD tidak tersurat secara eksplisit dalam stimulus. Siswa diharapkan memiliki kreativitas menyelesaikan permasalahan HOTS yang terdiri dari: 1) Kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak familiar; 2) Kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda; 3) Menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara sebelumnya.
2. Bersifat Divergen
Instrumen penilaian HOTS harus bersifat divergen, sehingga siswa memiliki kesempatan untuk memberikan jawaban berbeda-beda sesuai proses berpikir dan sudut pandang yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk mengukur proses berpikir analitis, kritis, dan kreatif siswa yang cenderung bersifat unik atau berbeda-beda responsnya bagi setiap individu. Karena bersifat divergen, instrumen penilaian HOTS lebih mudah dirancang dalam format tugas atau pertanyaan terbuka, misalnya soal esai/uraian dan tugas kinerja.
3. Menggunakan Multirepresentasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, instrumen penilaian HOTS umumnya tidak menyajikan semua informasi secara tersurat. Melalui HOTS, siswa diuji untuk menggali sendiri informasi yang tersirat itu. Tak hanya sebatas mencari sendiri informasi, tetapi siswa juga dituntut kritis dalam memilih dan memilah informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan contoh latihan soal di era big data (kemudahan mendapatkan data dan informasi melalui internet) ini.
4. Berbasis Permasalahan Kontekstual
Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana siswa diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah. Dalam pengertian tersebut termasuk pula bagaimana keterampilan siswa untuk menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete), menerapkan (apply) dan mengintegrasikan (integrate) ilmu pengetahuan dalam pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata.
Asesmen kontekstual tersebut terdiri dari lima karakterisik yang disingkat sebagai REACT yaitu relating (terkait langsung dengan pengalaman kehidupan nyata), experiencing ( penekanan pada eksplorasi – penemuan – penciptaan), applying (penerapan ilmu di kelas untuk menyelesaikan permasalahan di kehidupan nyata), communicating (mengkomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah), transfering (mentransformasi konsep pengetahuan ke dalam situasi/konteks baru).
5. Menggunakan Bentuk Soal Beragam
Sesungguhnya, bentuk-bentuk soal yang diterapkan pada tes HOTS sangat beragam. Hal ini bertujuan agar hasil tes dapat memberikan informasi secara menyeluruh terkait kemampuan siswa. Tetapi ada beberapa alternatif bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal HOTS yaitu pilihan ganda dan uraian.
Soal pilihan ganda bertujuan untuk menguji pemahaman siswa terhadap suatu masalah secara komprehensif yang terkait antara pernyataan satu dengan yang lainnya. Sedangkan soal uraian menilai kemampuan siswa dalam mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk tertulis.