Apa aktivitas rutinmu setiap pagi? Jawabannya pasti macam-macam, tapi salah satunya tentu saja: buang hajat. Jawaban tanpa survei tapi diklaim benar.
Ngomongin soal hajat pagi, di Indonesia kita mengenal 3 jenis kloset. Duduk, jongkok, dan terbang. Di perkotaan, orang-orang biasa menggunakan kloset jongkok dan duduk. Di hotel dan beberapa pusat bisnis, kloset duduk mendominasi. Yang hampir pasti ada kloset duduk adalah rumah sakit, bagian kebidanan. Ibu-ibu yang habis melahirkan tidak mungkin disuruh jongkok, kan.
Kloset duduk memang terkesan lebih wah. Apalagi jika kamu melihat adegan-adegan film, di mana pemeran yang sedang beradegan ranjang, bukan adegan WC, nampak santai buang hajat sambil membaca koran. Coba praktikkan sendiri, emangnya nyaman?
Ternyata, mewah tak berarti paling hebat. Dikutip dari alodokter.com (18/1/16), ternyata kloset jongkok lebih sehat ketimbang kloset duduk. Alasannya, otot puborectalis yang menahan usus besar sebagian bekerja, sebagian lagi tidak. Sehingga ‘pengosongan limbah’ menjadi lambat dan kurang optimal.
Berbeda dengan jongkok, pada posisi ini otot puborectalis sepenuhnya berhenti bekerja, sehingga feses lebih mudah meluncur tanpa tekanan.
Selain itu, area antara anus dan rectum (ujung usus) akan membentuk sudut saat kita duduk. Hal tersebut mengakibatkan feses agak tersendat menuju jalan keluar. Sedangkan saat jongkok, anus dan usus berada pada satu jalur lurus yang memudahkan feses keluar dari tubuh.
Bagaimana kalau rumahmu sudah telanjur dipasang kloset duduk? Gampang, tinggal tambahkan bangku kecil untuk menopang kaki, sehingga posemu tidak sesantai orang duduk lagi. Jadi lebih serius dengan hajatmu. Kalau berada di toilet umum yang menyediakan kloset duduk? Please, jangan coba-coba jongkok di sana. Memalukan. Sila dicicil saja, keluarkan sedapatnya, sisanya dituntaskan di rumah.
Kloset terbang perlu dibahas?