
Merahputih.com - APALAH arti sebuah nama? Demikian ungkapan yang biasa kita dengar. Namun, untuk sebuah perusahaan besar, nama bisa jadi teramat penting. Mengganti nama setelah berpuluh tahun bahkan bisa menjadi kabar menggemparkan. Seperti kabar perubahan nama Sony.
Sony merupakan perusahaan multinasional asal Jepang. Bisnis utama mereka ialah pengembangan produk elektronik. Sony didirikan pada 1946 oleh Jing Shenda dan Shoda Morita.
Shenda memiliki latar belakang dalam penelitian dan teknologi, sedangkan Morita pandai dalam hubungan masyarakat dan pemasaran.
Ada apakah?
Menurut Sony Tiongkok, pada rapat pemegang saham tahunan beberapa waktu lalu, para pemegang saham menyetujui proposal untuk mengubah nama perusahaan menjadi 'Sony Group'. Perubahaan nama itu akan berlaku pada April 2021.
Pergantian nama tersebut merupakan pertama kalinya bagi Sony. Perubahaan nama itu akan mengantarkan pada positioning identitas yang lebih luas. Karena pengembangan elektronik merupakan bisnis utama Sony, rebranding tentunya akan meningkatkan upaya Sony dalam layanan keuangan dan bisnis lainnya. Targetnya yakni menempatkan bisnis lain setara dengan elektronik.
"Kami memutuskan untuk mengubah nama perusahaan menjadi Sony Group karena kami ingin memanfaatkan sepenuhnya keanekaragaman portofolio bisnis kami untuk mempromosikan pengembangan dan evolusi bisnis," ucap CEO Sony, Yoshida Kenichiro, seperti yang dilansir laman Gizchina.
Tak banyak yang tahu nama asli Sony ialah 'Tokyo elecommunications Industry Co., Ltd.'. Namun, nama itu diubah pada tahun 1958 menjadi Sony. Saat itu nama Sony mewakili ambisi Morita untuk menciptakan merek global.
Kenichiro percaya perubahan yang akan datang bisa membawa perusahaan ke tahap baru berikutnya.
Untuk jangka panjang, kritikus percaya bahwa Sony telah diganggu oleh diversity discounts. Investor cenderung menghindari membeli sahan di perusahaan yang lini bisnisnya terlalu beragam.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kelompok elektronik di Jepang, khususnya Hitachi, telah mencoba untuk meninggalkan bisnis non-inti mereka.
Namun, Virus Corona membuat orang menyadari bahwa model Sony yang beragam juga memiliki manfaat. Dari mulai game, musik dan bisnis hiburan lainnya bisa memenuhi kebutuhan konsumen saat berada dirumah. Hal itu bisa mengimbangi kerugian dalam penjualan prduk elektronik.
Analis mengatakan investor lebih tertarik pada apakah perusahaan bisa mempertahankan operasi yang terkoordinasi dari berbagai bisnis selama waktu normal. Ryosuke Katsura dari SMBC Nikko Securities menyatakan, dengan perubahan nama, Sony dapat menjadi 'perusahaan yang menikmati dividen grup'.
Sumber: Link