Sumber: renungan.org
Pada tulisan kali ini, kita membahas tentang 1 pelajaran yang dapat diambil dari ember. ember seperti yang kita tahu adalah wadah yang digunakan untuk memuat benda benda kecil, baik cair maupun padat, seringkali digunakan untuk mengangkut air, pasir, semen, kerikil, batu batu, dan ada juga yang digunakan sebagai media tumbuh satu tanaman.
terlepas dari beragam fungsi yang ditawarkan oleh ember, ternyata ada 1 pelajaran yang seringkali kita lupakan dari ember.
pernah suatu ketika seseorang meletakkan ember kosong diatas tanah. lalu seorang anak kecil dan menendang ember itu. alhasil si ember kosong terhempas dan terjerembab ke tanah hanya oleh 1 tendangan anak kecil.

hingga suatu hari, seseorang kembali meletakkan ember miliknya diatas tanah, namun kali ini ember tersebut diisi air hingga penuh. anak kecil itu datang dan menendang ember tersebut. kali ini ember tersebut berdiri kokoh.
dan hari terakhir, seseorang kembali meletakkan ember miliknya diatas tanah, namun kali ini ember tersebut diisi batu hingga penuh. anak kecil itu datang dan kembali menendang ember tersebut. kali ini, ember tersebut tetap berdiri kokoh dan si anak meringis kesakitan karena kakinya yang menendang ember.
mengapa bisa ember yang sama, yang awalnya diguncang kemudian jatuh, dan pada akhirnya masih ember yang sama, diguncang namun tetap berdiri kokoh BAHKAN menumbangkan sang kaki anak kecil ?
Ya, jawabannya terletak pada isi yang mendiami ember tersebut apapun bentuk embernya, jika isinya adalah padat dan teguh, maka ember tersebut tak akan mudah goyah. bayangkan jika ember tersebut adalah diri kita, dan kita mengisi pribadi, pemikiran, dan hati kita dengan hal hal yang teguh, tentunya kita mampu berdiri teguh melawan setiap pergumulan dan permasalahan kan ?
hal yang terpenting dari setiap hal ialah isinya, bukan siapa kita, tetapi apa yang ada dalam kita. bukan apa dompetnya, tetapi apa yang ada di dalam dompetnya. bukan rumah mewah, tetapi siapa yang ada didalamnya, dan bukan manusia pendosa dan hina, melainkan Kristus yang di dalam kita.