
Maurizio Sarri sepertinya tidak terlalu suka dengan permainan Juventus yang bermain bola terlalu lama di lini belakang. Dirinya melihat Juventus hanya ingin mempertahankan keunggulan bukan bernafsu ingin menambah gol saat melawan AS Roma pada Senin (13/1/2020) dini hari.
Seperti dikatakan di berita bola Italia kalau pertandingan di Stadion Olimpico itu berjalan memang sedikit alot ketika Juventus sudah unggul 2 gol dibabak pertama. Mereka berhasil mencetak gol lewat kontribusi Merih Demiral dan pinalti dari Cristiano Ronaldo.
"Kami bermain bagus selama 60 menit dan penderitaan di Olimpico kontra Roma hampir tak terhindarkan. Apa yang saya tidak suka ialah kami mencoba mempertahankan keunggulan alih-alih menambah gol, karena kami sudah tiga kali melakukan serangan balik tiga vs satu dan tidak berhasil menyelesaikannya," kata Sarri dikutip dari berita bola resmi Football Italia.
"Kami melakukan hal baik dalam waktu lama, jadi saya senang dengan hasilnya. Namun, kami hanya mengoper bola di daerah kami sendiri saat memimpin ketimbang mendorongnya ke depan,"sambung Sarri.
Juventus bukan menambah gol mereka setelah usai turun minum mereka malah bermain terlalu kedalam. AS Roma pun berhasil mencetak gol pada menit ke-68 lewat pinalti Diego Perotti. Passing Juventus yang terlalu bertahan memang beresiko menurut Sarri.
"Ada resiko dengan permainan passing kami, tetapi yang perlu dilakukan adalah mengoper bola ke depan, bukan hanya menguasainya tanpa alasan yang jelas. Kami terlalu ke dalam menjelang akhir laga dan itu berbahaya," ujar Sarri.
“Saya lebih suka bertahan 30 meter lebih jauh di depan, jadi saya bakal mencoba mengubah sistem untuk membenahinya," tandasnya.
sumber : berita bola Football Italia