<a rel="nofollow" href="http://www.beritaindo24.com">Berita Unik</a> - Keluarga EA tak pernah ada yang menyangka jika anaknya EA yang merupakan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan pergi dengan cara yang amat sangat tragis. EA disetubuhi oleh pacarnya sendiri tidak hanya itu saja setelah menyetubuhi pacarnya tersebut lalu pacarnya menyuruh temannya untuk menyetubuhi EA secara bergilir oleh ketiga teman pacarnya.
kejadian tersebut berawal pada saat korban dijemput oleh pacarnya, yang berinisial S (18), untuk menonton acara Musabaqah. Usai menyaksikan acara tersebut, S kemudian mengajak korban untuk menemaninya untuk minum bersama dengan ketiga temannya.
Baca juga : <a rel="nofollow" href="http://www.beritaindo24.com/inilah-7-bentuk-payudara-yang-berbeda-mana-milikmu/">Inilah 7 Bentuk Payudara yang Berbeda, Mana Milikmu?</a>
Ironisnya, ajakan tersebut di’iya’kan oleh korban. Dan di situlah kejadian tak diinginkan terjadi. Dalam kondisi mabuk, S menyetubuhi korban di dalam sebuah kebun di Desa Sukamulia Praida, Bagik Payung Timur, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur.
Setelah pacarnya puas melampiaskan hasratnya, S malah menawarkan kepada ketiga temannya untuk menikmati tubuh kekasihnya. Korban lantas menolak. Korban akhirnya diantar pulang oleh salah seorang pelaku setelah dibujuk rayu.
Di tengah perjalanan pada saat mau pulang , korban di ketahui nekat meloncat dari atas motor, korban di duga ketakutan. Akibatnya korban pun mengalami luka di bagian kepala dan telinga mengeluarkan darah yang membuat korban hingga tak sadarkan diri. Pada saat korban tidak sadarkan diri bukannya langsung di bawa ke rumah sakit korban malah di bawa ke tempat berkumpulnya mereka pada saat semula dan korban di perkosa secara beramai-ramai oleh ketiga teman pacarnya pada saat korban tidak sadarkan diri ( sekarat ) .
Setelah sudah puas melampiaskan hasratnya barulah keempat pelaku membawa korban ke Puskesmas terdekat, akan tetapi di tengah perjalanan korban menghembuskan nafas terakhirnya karena korban mengalami pendarahan yang sangat hebat .
Karena panik, keempat pelaku kemudian mengarang cerita seolah-olah korban ditemukan di tengah jalan namun sayangnya pihak puskesmas tidak mempercayai keterangan mereka lalu melaporkan hal ini ke polisi.
S bersama tiga pelaku pelaku, yakni Irwan Hadi (34), Makbullah (23), dan Ade Putra Ependi (25) berhasil ditangkap polisi setelah berusaha melarikan diri.
https://www.youtube.com/watch?v=4jcMYQASN